Nyolot dan Bentak Wartawan Saat Dikonfirmasi, Plt Kadisdukcapil Karawang, Tak Sejalan Dengan Bupati, MPPN : Pertanda Zona Waspada KPK Itu Benar

Karawang, kutipan-news.co.id – Sikap arogan seorang pejabat publik kembali menjadi sorotan. Pasalnya, “S,” Pelaksana Tugas Kepala Dinas (Plt Kadis) Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karawang, menunjukkan perlakuan kurang profesional saat dikonfirmasi wartawan media online KN. pada Rabu (30/7)
Kejadian bermula saat wartawan berinisial J mencoba menghubungi Plt Kadis melalui WhatsApp untuk upaya konfirmasi. Namun, respon yang diterima dinilai tidak pantas dan bernada singkat, bahkan terkesan menyulut ketegangan, tentunya hal tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, Apalagi dikabarkan S ini masuk dalam pejabat eselon II.
Dijelaskan J, pada pukul 13.17 WIB, dirinya mengirim pesan berisi identitas dan nama media, namun tidak segera mendapat balasan. Karena itu, J bersama awak media lain mendatangi kantor Disdukcapil untuk mencari kejelasan.
“Sesampainya di kantor, kami bertemu beberapa staf yang menginformasikan Plt Kadis sedang rapat di luar,” ujar J.
Dua jam kemudian, setelah tidak di respon oleh S, sekitar pukul 14.58 WIB, J kembali mengirim pesan WhatsApp dan melampirkan bukti dokumentasi kunjungan ke kantor. Balasan Plt Kadis hanya singkat.
“Ke Pak Sekdis saja, saya rapat di Pemda.”ujarnya.
Tidak lama setelah itu, Plt Kadis S menelpon J dengan nada tinggi seolah membentak dan menyolot.
“Bapak mau apa? Konfirmasi WhatsApp itu harus ada aturannya. Datang saja ke ruangan Pak Sekdin.” ujar S saat menelpon J dengan nada tinggi membentak dan menyolot.
J dan awak media pun kembali ke kantor Disdukcapil dan akhirnya melakukan konfirmasi dengan salah satu Kepala Bidang (Kabid).
Saat J dan rekan keluar ruangan, Plt Kadis terlihat di depan gedung dan menyapa salah satu wartawan dengan nada menyinggung.
“Hey juragan, ini yang sudah konfirmasi. Biasa saja dengan saya mah tong sok kitu kieu, saya pegang bukan di sini saja, saya juga pegang di DPMD, Saya keluar bapa sudah kesini, saya kesel tuh tadi, kalau sama elu mah (salah satu wartawan) sudah biasa,”ucap S seolah – olah tak ingin ada kehadiran J.
Plt Kadis S juga menegaskan, “Konfirmasi lewat WhatsApp jam 1 siang, ada aturannya. Jam 1 saya sudah tidak di sini, jadi konfirmasi jam 1 ya…”
Ketika J mempertanyakan aturan tersebut, Plt Kadis hanya menjawab sibuk dan menyatakan media harus seolah mengikuti kemauannya.
Sikap arogansi Plt Kadis tersebut langsung menuai kritikan dari Ketua LSM Masyarakat Pemerhati Penyelenggara Negara (MPPN) Karawang, Tatang Suryadi Obet.
Menurut Obet, perilaku Plt S tidak pantas dan mencurigakan, seolah ada sesuatu yang disembunyikan dari publik. Padahal Bupati Karawang telah menyatakan sikap terbuka untuk bermitra dan bersinergi dengan media.
“Saya yakin ada sesuatu yang takut dibongkar. Kalau tidak, kenapa dia naik darah atau naik pitam saat dikonfirmasi wartawan? Padahal Bupati sudah menyatakan pemerintah harus bersinergi dengan media,” kata Obet.
Aktivis yang kerap menyoroti dan kerap melaporkan dugaan tindak pidana korupsi ini juga menyinggung situasi Karawang yang masuk zona waspada tindak pidana korupsi menurut Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sangat berpengaruh terhadap mental pejabat saat ini.
“Plt S diduga memiliki banyak masalah hingga emosinya tak terkontrol saat dikonfirmasi wartawan, Seharusnya pejabat eselon II mampu menghadapi konfirmasi media, baik media dikenal maupun belum di kenal, apa jangan-jangan mentalnya sudah terganggu akibat berita Karawang masuk zona waspada tindak pidana korupsi,” tegas Obet.
Obet pun mengancam tidak akan tinggal diam terhadap sikap Plt S, karena dapat merusak citra pemerintah daerah.
“Saya akan mencari tahu rekam jejak Plt S, jangan sampai Karawang tercoreng akibat ulah oknum pejabat yang bermental buruk,” ujarnya.(red/joe)