Gus Ipul Dukung Sekolah Rakyat Ponorogo Jadi Model Pendidikan Berbasis Ketahanan Pangan

0
MD4

PONOROGO | KUTIPAN-NEWS.CO.ID | Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul meresmikan dimulainya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 5 Ponorogo, Jawa Timur, Senin (4/8/2025). Kegiatan ini berlangsung di area UPT Sentra Industri Ponorogo, dan menandai komitmen pemerintah dalam mendukung pendidikan yang mengedepankan kemandirian dan keterampilan hidup.

Dalam sambutannya, Gus Ipul menyampaikan apresiasi kepada Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita atas kontribusinya terhadap penyelenggaraan Sekolah Rakyat. Ia menilai keberadaan fasilitas memadai serta dukungan program ketahanan pangan menjadi kekuatan tersendiri dalam pengembangan SRT.

“Terima kasih kepada Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo yang sangat serius mendukung sekolah rakyat, baik dari sisi sarana-prasarana maupun kesejahteraan guru dan siswa. Ini bukti sinergi pemerintah daerah dan pusat dalam memajukan pendidikan,” kata Gus Ipul.

Ia juga menekankan bahwa pihaknya bersama Wakil Menteri Sosial telah mengunjungi berbagai lokasi untuk memastikan bahwa proses belajar-mengajar berjalan efektif dan kebutuhan pendidik serta peserta didik dapat terpenuhi. Ia menyadari masih ada kekurangan, namun memastikan perbaikan akan terus dilakukan.

Menurutnya, SRT 5 Ponorogo telah memenuhi standar sebagai sekolah inklusif berbasis keterampilan. Salah satu inovasi yang diapresiasi adalah integrasi program peternakan ayam petelur sebagai bagian dari pendidikan vokasional di lingkungan sekolah.

“Sekolah ini tidak hanya memberikan pelajaran akademik, tapi juga mengajarkan keterampilan nyata. Ada peternakan ayam yang dikelola langsung oleh sekolah, yang hasilnya bisa memenuhi kebutuhan gizi anak-anak di sini,” ujar Gus Ipul.

Menariknya, peternakan tersebut menggunakan sistem free range, yakni ayam dipelihara di ruang terbuka tanpa kandang sempit, sehingga kualitas telur yang dihasilkan diklaim lebih sehat. Selain itu, area di sekitar rumah dinas bupati yang berada di kompleks SRT dimanfaatkan untuk bercocok tanam sayuran.

Tanaman seperti pakcoy, terong, kol, dan cabai tumbuh subur di lahan tersebut dan dimanfaatkan sebagai bahan makanan segar bagi siswa. Lebih dari itu, kegiatan bertani ini menjadi sarana pembelajaran langsung bagi siswa untuk membangun keterampilan hidup yang aplikatif.

Bupati Sugiri Sancoko menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat di Ponorogo dirancang untuk menjadi sekolah kehidupan, yang tidak hanya fokus pada akademik dan pendidikan agama, tetapi juga mengembangkan potensi praktis siswa melalui pelatihan vokasi kecil.

“Kami ingin anak-anak belajar dari kehidupan nyata. Kalau mereka tertarik bertani atau beternak, sekolah ini sudah siap memberikan wadahnya. Ini bukan sekadar belajar di kelas, tapi juga tentang menciptakan kemandirian sejak dini,” jelas Sugiri.

Melihat keberhasilan konsep ini, Gus Ipul berharap agar pendekatan serupa bisa diterapkan di daerah lain. Menurutnya, SRT Ponorogo bisa menjadi contoh baik dalam menggabungkan pendidikan formal dengan penguatan karakter dan keterampilan hidup.

“Model seperti ini layak diadopsi oleh sekolah-sekolah rakyat di seluruh Indonesia. Ini bukan hanya pendidikan, tapi juga pembentukan karakter dan kemandirian,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!