Wamenkeu: Gejolak Geopolitik Global Bisa Langsung Tekan Kondisi Domestik

JAKARTA | KUTIPAN-NEWS.CO.ID | Ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia dinilai tidak hanya menjadi isu hubungan luar negeri, tetapi juga berpotensi memengaruhi langsung kondisi perekonomian dalam negeri. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono menegaskan, setiap gejolak internasional dapat berdampak cepat terhadap Indonesia, mulai dari gangguan sistem pembayaran global, fluktuasi nilai tukar rupiah, hingga lonjakan harga energi dan pangan.
Pernyataan tersebut disampaikan Wamenkeu Thomas saat menjadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) bertema Potensi Dampak Eskalasi Geopolitik terhadap Indonesia, Senin (11/8), di Jakarta. “Kita harus mampu membaca risiko global dengan kacamata stabilitas nasional,” ujarnya.
Menurut Thomas, ketahanan ekonomi perlu dibangun sebelum krisis terjadi. Pemerintah, kata dia, tidak hanya fokus menangani krisis, tetapi juga menjaga stabilitas sistem keuangan dan nilai tukar melalui sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan makroprudensial. Upaya ini bertujuan melindungi daya beli masyarakat sekaligus memastikan kualitas pertumbuhan ekonomi tetap terjaga.
Ia menekankan, ketahanan nasional tidak mungkin lahir dari satu sektor saja. Pendekatan komprehensif diperlukan, melibatkan seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat. Diplomasi memastikan jalur perdagangan dan keuangan tetap terbuka; sektor keamanan melindungi warga negara; teknologi menjamin konektivitas dan keamanan siber; sementara industri berperan sebagai mitra pelaksana. Koordinasi stabilitas sistem keuangan, jelasnya, diorkestrasi oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).
Menutup paparannya, Wamenkeu Thomas mengajak semua pihak memperkuat sinergi lintas sektor, menyelaraskan kebijakan dengan kepentingan nasional, serta menjaga kepercayaan publik. “Kepercayaan adalah fondasi utama agar kebijakan pemerintah berjalan efektif dan diterima masyarakat,” tegasnya. (Red)