Kantor Desa Rawasari Diseruduk Puluhan Warga, Minta Kejelasan BLT-DD

Karawang, Kutipan-news.co.id – Gegara merasa tak pernah mendapat bantuan apapun semenjak pandemi covid-19 berlangsung, akhirnya puluhan warga Desa Rawasari, Kecamatan Cilebar Kabupaten Karawang geruduk kantor Desa.
Kedatangan puluhan warga tersebut tiada lain ntuk meminta penjelasan perihal Bantuan Tunai Langsung Dana Desa (BLT-DD) yang seharusnya di berikan kepada mereka, namum ternyata tidak pernah mereka dapatkan.
Ketua BPD Desa Rawasari, Surya Setiawan, membenarkan sejumlah warga mendatangi kantor desa menyampaikan sejumlah aspirasi dan meminta pihak desa menjelaskan secara gamblang jumlah dana desa yang diterima serta penyalurannya.
“Sebanyak 700 KK di Desa Rawasari dan kurang lebih 500 KK yang telah tercover mendapatkan program PKH dan BPNT. Mereka yang datang hari ini, meminta namanya dimasukkan ke dalam daftar penerima bansos,” ucap Surya kepada awak media, Selasa (13/04/2021) kemarin.
Menurutnya, kurang lebih 200 KK yang belum mendapatkan program PKH dan BPNT. Dari 200 KK itu, yang tercover mendapatkan bansos dari dana desa sebanyak 127 KK dan sisanya sebanyak 50 lebih KK yang belum tercover bansos.
“Pada pembagian bansos pertama dalam Musdesus yang tidak dihadiri Kades saya sudah mengusulkan revisi penerima bansos karena di antaranya ada data PKH dan BPNT yang saling tumpang tindih,” tuturnya.
Pada pembagian bansos tahap kedua, dirinya pernah mempertanyakan kenapa tidak ada musyawarah terlebih dahulu, karena ada data yang tidak tepat sasaran, namun tidak digubris oleh kades.
“Beberapa hari kemudian, kades memberikan pernyataan tidak perlu musdes lagi, kembali kepada musdes awal saja. Pencairan pelaksanaan bansos sampai akhir tahun anggaran 2020, saya tidak lagi dilibatkan. Saya minta data penerima bansos pun tidak dikasih,” tandasnya.
Ia pun mempersilakan jika pihak kades tidak lagi mau bekerjasama dengan pihak BPD, namun jika ada keberatan dari masyarakat maka tanggung sendiri risikonya.
Ia menambahkan, Desa Rawasari menerima dana desa sekitar sebesar Rp1.170.000.000 lebih, sementara dianggarkan untuk BLT Covid-19 dalam ABPDes oleh kades sebesar Rp 510 juta yang jika dibagikan ke 127 KK memakan anggaran sekitar Rp 342 jutaan.
“Sehingga ada dana sekitar Rp160 juta yang tidak jelas rimbanya kemana,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Desa Rawasari hingga berita ini dipublikasikan belum dapat ditemui untuk dimintai keterangannya. (red)