Covid-19 Merebak, Pesanan Peti Mati Meroket, Satu Peti Diisi Dua Orang

0
perajin-peti-mati-di-tpu-pondok-kelapa-3_169

 

Jakarta,  Kutipan-News.co.id – Di tengah lonjakan kasus virus Corona (COVID-19), perajin peti mati di TPU Pondok Kelapa menyebut ada peningkatan pemesanan. Bahkan pemesanan disebut lebih tinggi dibanding tahun lalu.

“Sehari itu kita bikin 15-20 peti. Kalau dulu sebelum COVID-19 sepi. Liburan tahun kemarin juga nggak begitu banyak, ya,” kata salah satu pembuat peti mati, Herman, (40), Selasa (22/6/2021).

Tingginya permintaan peti mati membuatnya kewalahan. Untuk menghasilkan 15-20 peti mati, mereka bekerja dari pukul 07.30 WIB hingga malam hari.

“Ya kewalahan. Apalagi kondisinya lagi muncak kayak sekarang. Tapi ya gimana, namanya juga kita pekerja kan. Udah jadi tanggung jawablah istilahnya,” ujarnya.

Dalam pembuatannya pun, pekerja menghadapi beberapa kendala. Salah satunya adalah cuaca dan permintaan keluarga.

Untuk memudahkan anggota keluarga, pembuat peti mati telah menyediakan peti dari berbagai jenis ataupun ukuran yang berbeda, sehingga nantinya anggota keluarga dapat langsung memilih dan mayat bisa segera dikuburkan

“Peti memang sudah kita siapkan. Jadi anggota keluarga yang datang tinggal pilih peti mana yang mau diambil. Jadi mayat udah bisa dimasukin ke dalam dan udah bisa dikuburin kan istilahnya, nggak perlu nunggu,” kata Herman.

Di TPU Pondok Kelapa, peti yang disediakan cukup beragam. Dari peti biasa yang berukuran standar hingga peti putih.

Namun, jika hendak memilih jenis peti lain, anggota keluarga dapat memesan serta memberi ukuran lebar kepada pekerja.

Jika anggota keluarga butuh cepat, pekerja akan menyesuaikan ukuran ataupun jenis peti mati. Namun perlu penyesuaian kondisi dan kesepakatan dari pihak keluarga.

Di tengah lonjakan jumlah kasus aktif COVID-19 pula, peti mati bisa diisi oleh dua orang. Hal ini terjadi karena minimnya lahan kuburan.

Kalau ada anggota keluarga yang meninggal, itu dia ditaruh di sini, di peti. Terus kalau ada anggota keluarga lain yang meninggal, ya kita masukin ke dalam peti yang sama, cukup dua orang,” kata dia.

Kapusdatin Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta Ivan Nurcahyo melaporkan, per Minggu (20/6/2021), jenazah yang dimakamkan dengan prokes COVID-19 sebanyak 122 jenazah. Sejak pandemi COVID-19, sekitar 19 ribu jenazah telah dimakamkan dengan prokes COVID-19.

“Update data pemakaman protokol COVID-19 Minggu, 20 Juni, jam 18.00 WIB. 122 jenazah. Ini tertinggi harian sejak Maret 2020. Tersebar di seluruh TPU Jakarta. Total 19.620,” ucapnya.

Lonjakan ini disebut telah terjadi dalam beberapa waktu lalu. Lonjakan terjadi hingga dua kali lipat bersamaan dengan kasus COVID-19 di Jakarta yang makin meningkat.

“Sejalan ya dengan jumlah orang terpapar dan terinfeksi. Kita juga ada kenaikan seminggu belakangan ini, sekarang sudah 2 kali lipat reguler dari bulan lalu,” kata Ivan Nurcahyo saat dihubungi, Jumat (18/6/2021). (Dtk/rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!