Keluar Bui Bergerak Menuju Jadwal Haji, Kisah Nyata Asep Keling Eks Narapidana Yang Bertaubat

Tasikmalaya, Kutipan-news.co.id – Pria dengan nama lengkap Asep Wahyu yang biasa disapa Asep Keling. Warga Parungpong, Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya ini adalah seorang mantan narapidana.
Ia pernah menghabiskan 10 tahun hidup di balik jeruji besi. Penyebabnya, ia pernah menghilangkan nyawa orang lain.
Di balik kisah kelamnya, Asep Keling sedang berusaha memperbaiki diri. Ia makin mendekatkan diri dengan ilmu agama dan melaksanakan ibadah.
Setiap harinya, ia bekerja serabutan. Tak ada uang melimpah atau tabungan besar di rekening. Asep Keling hidup sederhana dan apa adanya.
Namun, di tengah langkahnya memperbaiki diri, ada jalan terang yang menghampiri. Ia seolah mendapat jalan terbuka untuk beribadah.
Tawaran beribadah haji datang begitu saja tanpa diduga. Tawaran itu datang dari seorang dermawan yang berkunjung ke kawasan wisata religi Pamijahan.
“Dua bulan yang lalu saya bermimpi salat di Masjid Nabawi, sampai saya bangun dan laksanakan salat malam. Seminggu yang lalu, saya ditawarin dermawan, ‘bapak mau haji enggak?’. Lah saya mah mau aja,” kata Asep Keling kepada media.
Hal itu sangat disyukuri apalagi jika mengingat masa lalu kelamnya. Sebab, ia bisa mendapat kesempatan pergi beribadah haji. Ia ingin menyempurnakan rukun Islam yang kelima.
“Saya mantan residivis, saya ingin taubat dan ingin menjalankan rukun Islam yang kelima. Mudah-mudahan saya bisa berangkat dan saya yakin itu,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Asep Keling sendiri sudah menempuh proses untuk ibadah haji. Ia mendatangi Gedung Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya pada Rabu (25/05/22) untuk mendaftar.
Keling bercerita kehidupan kelam yang dulu pernah dialaminya. Dia pernah dipenjara 10 tahun dalam kasus pembunuhan. Keling menghabisi nyawa tetangganya di Banten karena menghamili istri lamanya.
“Setelah bekerja di Bangka-Belitung dua tahun, waktu pulang ternyata Istri sudah mempunyai anak hasil hubungan gelap dengan tetangganya,” ujar Asep Keling.
Amarah membuncah dalam benaknya. Namun, ia berusaha tenang. Ia bahkan berniat menikahkan sang istri dengan selingkuhannya.
Tanpa disangka, Asep Keling justru ditantang pria yang jadi selingkuhan sang istri. Seketika ia terpantik dan meladeni tantangan tersebut.
“Saya samperin tuh lelakinya, eh (dia) malah buka baju nantangin duel. Saya menang duel tersebut. Lelaki itu saya gorok dan polisi datang menangkap saya untuk diadili,” tuturnya.
Singkat cerita, Asep divonis 10 tahun penjara atas kasusnya itu. Ia mengaku melaksanakan hukuman di Banten, Sukamiskin (Bandung), dan terakhir di Cirebon. Ia pun punya ‘oleh-oleh’ berupa tato di tubuhnya yang dibuat saat di penjara.
Setelah bebas dari penjara, ia pelan-pelan menata dan memperbaiki diri. Hingga pada satu waktu, Asep Keling terbersit keinginan berziarah ke Maqom Syekh Abdul Muhyi di Pamijahan, Tasikmalaya. Ia jalan kaki dari Bandung berhari-hari sampai ke Pamijahan.
Di sana ia menemukan jodohnya. Tak hanya itu, ia mendapat kesempatan untuk mendaftar ibadah haji dari seorang dermawan yang berkunjung ke sana.
Kementrian Agama Kabupaten Tasikmalaya membenarkan Asep Keling yang mendaftar ibadah haji. Dia mendaftar setelah mendapat tawaran dari dermawan.
“Betul ada warga Kabupaten Tasikmalaya yang menurut dia mantan residivis kasus pembunuhan, daftar haji. Kami layani keperluanya itu,” ucap Pejabat Hmas Kementrian Agama, Kabupaten Tasikmalaya Fajri Adisetia.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah H. Yayat Kadiat menyampaikan setiap harinya pendaftar haji selalu ada. Kemarin misalnya, lebih dari 20 orang mendaftar haji
“Alhamdulillah setiap hari terus berdatangan, animo masyarakat terhadap haji sangatlah besar,” kata Yayat.
Akan tetapi, untuk jadwal keberangkatan, pihaknya masih menunggu informasi dan jadwal dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. Ia berharap para calon jemaah sabar dan mempersiapkan mental serta fisik. Paling utama menurutnya adalah selalu berdoa agar segalanya berjalan lancar.
“Semoga waktu yang dekat kita dapat mengetahuinya dan semoga segala sesuatunya lancar,” pungkasnya.(red)