Kebijakan Penerapan Aplikasi My Pertamina Dinilai Membingungkan dan Tidak Jelas

0
IMG-20220629-WA0029

Tasikmalaya, Kutipan-news.co.id – Sejumlah warga Kota Tasikmalaya pengguna pertalite dan biosolar, menilai pendaftaran kendaraan melalui aplikasi Mypertamina masih membingungkan.

Namun begitu, mereka lebih mempersoalkan aturan pembatasan pembelian kedua jenis BBM tersebut yang hingga saat ini belum ada kejelasan.

“Ujug-ujug disuruh daftar dimulai 1 Juli. Padahal aturan pembatasannya belum kami pahami,” kata Muhammad Rizal (41), warga Jalan Lengkong, Kecamatan Tawang, saat ditemui, Rabu (29/6/2022).

Walau begitu, Rizal meminta pemerintah benar-benar bijaksana dalam mengatur pembatasan penggunaan BBM jenis pertalite dan biosolar.

“Apakah dibatasi CC atau tahun. Kalau menurut saya kedua parameter itu harus dijadikan patokan,” ujar Rizal yang diamini warga lainnya.

Misal, ada mobil pribadi yang memiliki CC besar tetapi dari sisi usia sudah tua, apakah tetap dilarang membeli pertalite atau biosolar.

“Walau CC besar tapi kalau sudah tua kan menurut saya bukan lagi tergolong mobil mewah,” ujar Rizal yang juga pengguna mobil dobel kabin keluaran tahun 2009.

Karenanya, jangan hanya dipertimbangkan CC besar tapi usia kendaraan pun harus menjadi pertimbangan.

Hal senada dilontarkan Faisal (38), warga Perumahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang.

“Persoalan BBM menurut saya tergolong sensitif karena berhubungan langsung dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat,” kata Faisal.

Salah menerapkan kebijakan, tambah Faisal, sudah tentu masyarakat yang akan terbebani.

Seperti diketahui, Kota Tasikmalaya termasuk kota di Indonesia yang akan menjalani uji coba penerapan aplikasi Mypertamina mulai 1 Juli.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!