Suasana Langka, Pemuda Punk Bertato Di Sukabumi Gelar Maulid Nabi Bertajuk ‘Shalawat Not Dead’

0
IMG-20221029-WA0031

Sukabumi, Kutipan-news.co.id – Stigma negatif tersemat di tubuh anak-anak punk. Tato, tindikan, dan pakaian urakan pun tak terlepas didirinya. Beberapa di antara mereka dikenal garang di jalanan dan urak-urakan di atas panggung. Namun berbeda saat momen peringatan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Sukabumi.

Suasana hangat di Rumah Mesra, Jalan Suryakencana, Kota Sukabumi pada Jumat (28/10/2022) malam memenuhi seisi ruangan. Ratusan anak muda yang berasal dari berbagai komunitas musik cadas, bikers, goweser dan komunitas lain berpakaian rapi hingga bergamis untuk mendengarkan shalawat dan tausiah.

Menariknya, sebagian besar jemaah merupakan pemuda bertato hijrah seraya melantunkan sholawat keagungan Rasulullah SAW. Tak lupa mendengarkan tausiah yang disampaikan oleh Al Habib Kamil Assegaf dan Al Habib Alwi Assegaf.

Ketua pelaksana, Satria Santana atau yang biasa dipanggil Haji Tia mengatakan, kegiatan Maulid Nabi yang bertajuk ‘Shalawat Not Dead’ ini merupakan yang pertama kali digelar oleh pemuda punk di Sukabumi. Jemaah yang hadir berasal dari berbagai komunitas seperti musik underground, bikers, komunitas skateboard hingga sepeda.

Dia mengatakan, acara ini menjadi pintu awal untuk menghapus stigma negatif masyarakat terhadap orang-orang yang bertato, mantan narapidana dan lain-lain.

“Dilansir dari media DetikJabar, Intinya kita ingin menghapus stigma, jangan melihat orang dari luarnya saja. Hari ini banyak banget orang-orang bertato malah sampai semuka segala, tapi kita tidak tahu hatinya seperti apa kan,” kata Satria.

“Tadinya ini kan Punk Rock Dead (untuk) judul acaranya. Sekarang kita ganti jadi Shalawat Not Dead. Jadi shalawat nggak pernah mati,” tuturnya.

Dia mengatakan, dalam waktu singkat, orang-orang yang dianggap nakal dan anak jalanan ini bisa membuktikan bahwa mereka memiliki keinginan untuk hidup lebih baik. “Berawal dari ngobrol biasa ternyata antusiasnya luar biasa Alhamdulillah,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya Maulid Nabi ini, Satria berharap, ia dan teman-temannya dapat mengambil hikmah sebanyak-banyaknya.

“Kita semua sekarang sudah mulai berumur, mudah-mudahan dengan dukungan semua lapisan masyarakat, lapisan komunitas di sini, kita bisa lebih baik saja. Dan mudah-mudahan ini acara bukan untuk yang terakhir,” ucapnya.

“Harapannya yang baik-baik saja, karena mungkin kita sudah capek lah gitu. Rata-rata kita (yang hadir) dari punk rock metal, semua yang cadas-cadas, underground semua,” sambungnya.

Salah satu panitia yang juga merupakan mantan narapidana, Aji Deni (38) menilai, acara Sholawat not Dead ini di luar prediksi. Teman-teman yang dulu dikenalnya sering melakukan kegitan negatif, kini justru hadir mengikuti acara tausiyah dan shalawat bersama.

“Dulu teman-teman yang saya kenal agak gimana gitu ya, sekarang mungkin pendewasaan dan mendapat hidayah seiring bertambahnya umur, semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa,” kata Aji.

Dia menuturkan, baru keluar dari Lapas Nyomplong pada 30 Agustus 2022 lalu. Saat ini ia menyibukkan dirinya dengan segala kegiatan bermanfaat, salah satunya menjadi panitia dalam acara shalawat dan tausiyah ini.

“Awalnya teman-teman datang ke rumah saya bersilaturahmi bertemu saya kemudian dapat ide gagasan untuk membuat acara ini. Ternyata di luar prediksi, acara dengan persiapan waktu yang singkat bisa bikin acara ini, antusias juga banyak, Alhamdulillah,” ucapnya.

Sekedar diketahui, acara Shalawat Not Dead ini diinisiasi oleh komunitas musik underground seperti Audio Teror Project, Headbanger, Crowded, Metalimilitea, Blacker Division. Selain itu, adapula komunitas bikers asal Sukabumi seperti Tiger Club (STC), XTC, Utah Lalay, Siliwangi Bikers Community (SBC), Ikatan Vespa Sukabumi (IVSI).

Komunitas skateboard pun ikut meramaikan gelaran tersebut seperti dari Merdeka Skateboard Team (MST) dan komunitas sepeda dari Pogo Rider, Pedal Hood, CDX Palid, Golex, Bike Punk, Katuhu. Tidak hanya komunitas, acara memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW itu juga dibuka untuk masyarakat umum.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!