Ihsanudin : Jangan Ciptakan Oligarki Elit Parpol & Kembali ke Sistem Proporsional Tertutup

0
WhatsApp Image 2022-12-30 at 18.06.15

Jawa barat, Kutipan-news.co.id – Hal ini sebenarnya sudah diskursus lama, selain telah sering didiskusikan dan dibicarakan panjang lebar dari pemilu ke pemilu. Proporsional tertutup ini menciptakan oligarki elit Partai Politik (parpol).

Ada istilah ABS, asal bapak senang, asal bos senang. Istilah ini kontekstual dengan asal elit Parpol, artinya oligarki senang.

Kasarnya, perputaran kapital hanya di level elit, caleg (calon anggota legislatif) tidak peduli rakyat lagi. Tidak akan mau menyapa rakyat, tak akan mau kotor-kotoran dan capek-capek mengambil hati rakyat. Tidak akan mau turun bantu rakyat, sebab dekat sama elit parpol bisa dipastikan urusan selesai.

Sementara, menurut Ihsanudin, M.Si, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Fraksi Partai Gerindra menyatakan jika proporsional terbuka, kapital dipastikan berputar di grassroots, penentu dan pemegang kedaulatan sesungguhnya.

“Caleg harus rajin bersosialisasi, turun untuk memperkenalkan diri, membantu rakyat dan ikhtiar mengambil hati dengan berbagai cara. Jadi caleg tidak cuma bermodalkan kaya raya, dekat sama elit parpol, dll. Tapi harus bekerja keras merebut simpati dukungan rakyat,” ujar Ihsanudin menyampaikan pesan rilisnya kepada redaksi kutipan-news.co.id, Jum’at (30/12/22).

Dikatakan Ihsanudin, Ongkos sosialisasi saat kampanye dan meminta dukungan memang mahal, tapi uang itu berputar di masyarakat.

“Sistem proporsional tertutup ini yang dulu membuat korupsi menggila, menciptakan elit tak punya hati dan tidak mau mikirin rakyat. Mereka dulu bekerja buat cari muka ke elit partai, cari duit buat elit partai. Artinya kekuasaan penuh dipegang oleh elit partai. Inilah demokrasi yang dulu kita sebut dikuasai oleh oligarki,”pungkasnya (red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!