Bertepuk Sebelah Tangan, Permintaan DLH Beri Marka Jalan Taman The Window Diacuhkan Dishub

0
IMG-20250603-WA0021

Karawang,Kutipan-news.co.id – Taman Bundaran Badami atau yang lebih populer dikenal dengan nama taman The Window merupakan salah satu taman yang lokasinya tepat di perbatasan sekaligus pintu masuk sebelah barat kearah Kabupaten Karawang.

 

Sehingga banyak kendaraan yang melintas di ruas jalan tersebut baik dari arah Karawang menuju pintu tol Karawang Barat atau sebaliknya dari arah pintu tol Karawang Barat menuju Karawang.

 

Terlebih lagi, Jalan tersebut mungkin merupakan jalur utama yang sering dilalui oleh mobil- mobil besar, selain kendaraan roda empat maupun dua.

 

Maka dari itu, dengan kondisi lalu lintas yang cukup padat, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meminta Dinas Perhubungan untuk membuat marka jalan disekitar The Window dengan harapan dapat memandu pengendara agar tetap mengontrol kecepatan dan memisahkan jalur lalu lintas dari bundaran, menunjukkan bahwa pengendara harus tetap berada di jalur serta mengarahkan lalu lintas menuju bundaran, terutama di area pintu masuk.

 

Namun ironisnya, harapan DLH ini seolah bertepuk sebelah tangan. Hingga proyek Marka Jalan dilaksanakan sampai dengan selesai dikerjakan permintaan DLH tersebut tak kunjung dikabulkan.

 

Dikatakan Kepala DLH Kabupaten Karawang , Iwan Ridwan melalui Kepala Bidang Pertamanan, Dede Primadi bahwa pihaknya sangat mengkhawatirkan keselamatan para petugas kebersihan yang bekerja disekitar areal landmark the window (taman bundaran badami) karena kondisi jalan yang kerap padat dengan lalu lalang kendaraan sementara tidak ada rambu atau marka jalan yang berfungsi mengarahkan arus lalu lintas.

 

“Ya, kami sebenarnya khawatirkan dengan keselamatan para petugas kebersihan yang bekerja tepat ditengah padatnya arus lalu lintas, sehingga kami merasa diperlukan adanya marka jalan disekitar areal taman dari arah keluar pintu tol Karawang barat agar para pengemudi bisa mengatur kecepatannya, karena posisi jalan yang lurus lalu kemudian tepat dibundaran menukik ke kiri,” ungkapnya.

 

Oleh karena itu, lanjut Dede, dibulan Januari 2025 lalu, pihaknya pun mengirimkan surat resmi permohonan kepada Dishub Karawang agar bunderan taman badami diberi marka jalan.

 

Menurutnya, pernah ada insiden kecelakaan mobil truk yang sempat menabrak area bundaran.

 

“Tapi gak tahu ya, sampai sekarang belum juga, di perubahan kayaknya. Meski sebenarnya kalau secara lisan kami sudah berkali-kali sampaikan namun saat itu Dishub masih ragu dengan status jalan di wilayah bunderan badami tersebut,” kata Dede.

 

“Ya, semoga di perubahan atau tahun depan. Karena marka jalan kami menilai penting demi keselamatan pekerja,” tandasnya.(red/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!