Kunjungan APH dan Pejabat ke Taman Segitiga Rawasari Picu Pertanyaan Warga, Apa yang Sebenarnya Terjadi?”

0
IMG-20250718-WA0036

Karawang, Kutipan-news.co.id – Taman Segitiga Rawasari yang terletak di Jalan Pramuka, Kelurahan Nagasari, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, masih menyisakan banyak tanda tanya di kalangan pengunjung dan tokoh masyarakat setempat terkait pembangunan dan pemeliharaannya.

 

Area taman ini diketahui sempat mengalami sejumlah pembangunan seperti penataan trotoar, lapangan olahraga, pemasangan pagar sisi taman, hingga pengecatan area. Dana pembangunan tersebut dikabarkan berasal dari Rumah Sakit Dewi Sri sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

 

Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang juga disebut telah melakukan pembangunan pada irisan taman ini pada tahun 2023 dengan diisi beberapa macam jenis tanaman. Namun, kunjungan sejumlah pejabat negara ke lokasi taman baru-baru ini justru menimbulkan pertanyaan dari masyarakat setempat.

 

Tokoh masyarakat berinisial J mengungkapkan bahwa dirinya mendapatkan kabar dari masyarakat pada Selasa, 14 Juli 2025 lalu, pihak Kejaksaan bersama pejabat DLH melakukan kunjungan ke taman tersebut.

 

“Meski sebagian area taman ini diklaim dibangun dan dibiayai oleh Rumah Sakit Dewi Sri, kami masih bingung dengan tujuan kunjungan para pejabat itu. Pembangunan yang di lakukan Pemda tahun 2023 hanya terbatas pada beberapa bagian. Mulai dari irisan tanaman, serta lampu taman yang kini banyak yang mati seakan kurang terawat, dan irisan lantai batu alam di kanan kiri,” ujar J.

 

J menambahkan, sebagian pemeliharaan wilayah taman yang didanai oleh Rumah Sakit Dewi Sri dan dikelola langsung oleh pihak rumah sakit, termasuk sumber air untuk penyiraman tanaman yang juga berasal dari rumah sakit tersebut. Sedangkan DLH hanya menempatkan satu petugas pengurus tanaman, sementara masyarakat setempat juga turut aktif menjaga kebersihan.

 

“Air untuk menyiram tanaman diambil dari RS, dan hanya ada satu petugas yang merawat tanaman itu. Selain itu, masyarakat juga ikut membantu menjaga kebersihan,” tambahnya.

 

Warga lain berinisial A memberikan kesaksian serupa terkait kunjungan para pejabat tersebut. Ia mengaku ditemui langsung oleh tiga orang dari Kejaksaan dan satu pejabat DLH bersama petugas taman dan mandor taman sekitar pukul 12 siang pada Selasa (14/7/2025) lalu.

 

“Saya ditanya apa saja pekerjaan yang dilakukan oleh pihak Rumah Sakit Dewi Sri. Saya jelaskan semua berdasarkan pengetahuan saya,” kata A.

 

Namun, A juga mengatakan tidak tahu apa yang di lakukan oleh para pejabat tersebut, dirinya mengaku hanya di tanya terkait bangunan yang telah di biayai oleh pihak RS Dewi Sri.

 

“Mereka hanya bertanya terkait pembangunan area taman yang didanai oleh pihak RS, selebihnya ada apa saya juga tidak tahu dan tidak bertanya,”ulasnya.

 

Namun, A juga mengkritisi kondisi lampu taman yang dibuat oleh dinas. Ia menyebut banyak lampu yang sudah mati dan penerangan taman di malam hari menjadi kurang optimal akibat pernah terjadi konsleting kabel.

 

“Saya juga sampaikan kepada mereka bahwa lampu taman saat ini banyak yang mati, akibat dampak konsleting kabel. Jadi kalau malam, penerangan kurang memadai,” pungkasnya.

 

Meski berbagai informasi telah beredar, masyarakat berharap ada transparansi lebih lanjut terkait pembangunan dan pemeliharaan taman ini, serta tujuan kunjungan para pejabat tersebut.

 

Upaya konfirmasi kepada pihak-pihak terkait pun hingga berita ini diterbitkan masih terus di lakukan(jd/joe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!