Jadi Bulan-bulanan Warga, Kades Ini Minta Gubernur Jangan Koar-koar Bangub di Medsos

0
IMG-20200423-WA0102

Laporan : Ferdiansyah.

 

Karawang, kutipan-news.co.id-Kepala Desa Cikampek Selatan, Kabupaten Karawang, Heru Sopandi meminta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Wakil Bupati Karawang Ahmad Jimmy Zamakhsyari jangan terlalu berkoar di media sosial (Medsos) atau media massa mengenai bantuan Gubernur (bangub) untuk warga terdampak Covid-19.

“Masyarakat itu sudah terbawa oleh medsos yang tersampaikan bapa gubernur dan bapa wabub, mereka (masyarakat-red) beranggapan semua bakal mendapatkan bantuan 600 ribu rupiah,”ungkapnya.

Dikatakan Heru, kini selaku Kades merasa kebingungan, dari informasi yang sudah ramai di medsos, Dirinya mengaku malah terkena dampak polemiknya juga, malahan Menurut Ia, aparatur RW dan RT saat ini tengah menjadi bulian warga atas informasi bantuan yang kini belum jelas diterima warga.

“Desa disuruh melakukan pendataan ke masyarakat terdampak Covid-19. Tapi sampai sekarang diombang-ambing, apakah hasil pendataan akan semuanya diberi atau tidak,”tutur Heru kepada kutipan-news.co.id belum lama ini.

Dikatakan Heru data awal dari Kemensos, untuk program PKH dan BPNT yang sudah berjalan pun kini jadi masalah, karena mereka meminta bantuan tersebut untuk semua warga terdampak Covid-19.

“Warga yang terkena dampak Covid-19, sebelumnya sudah di bicarakan oleh Presiden akan mendapatkan bantuan, dan wargapun katanya dapat informasi tersebut dari medsos, kini masyarakat berharap bantuan itu ada. Akhirnya masyarakat berpikir semuanya bakal mendapatkan bantuan tersebut,”timpal Heru.

Dipaparkan Heru, Sebelumnya Ia mengaku akan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat memakai Dana Desa, agar masyarakat tidak terus mempertanyakan bantuan tersebut ke pihak desa. Namun ia mengaku tidak berani mengeluarkan kebijakan tersebut, dikhawatirkannya bakal menjadi masalah baru.

“Saya tidak pernah berprinsip untuk melakukan pencitraan dan niat untuk membantu masyarakat, karena masyarakat sudah banyak yang bertanya-tanya terkait kejelasan waktu penyaluran bangub ini.

Bahkan, sudah sebulan ekonomi masyarakat terganggu dengan kebijakan penanggulangan pandemi Covid-19, sehingga bantuan sangat dibutuhkan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu,” katanya.

Dijelaskan Heru, untuk warga yang saat ini terdapat data di Kemensos kuotanya sekitar 250 lebih, dari angka 950an, jadi menurut Ia orang-orang tersebut saat ini merasa iri, karena menurutnya semua masyarakat yang terdampak harus tetap mendapatkan bantuan tersebut semenjak munculah pandemik Covid-19.

“Sebelumnya saya sudah mengutus RT,RW untuk mencoba menjelaskan ke masyarakat. Namun mereka sudah tidak mau mendengarkan penjelasan dari RT,RW. Bahkan penjelas saya pun sudah tak di hiraukan.

Sebaiknya saat ini pihak Pemda atau Pemprov Jabar bisa memberikan penjelasan lebih detail kepada masyarakat, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,”Pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!