Pendistrisibusian BPNT Bulog Karawang Dinilai Masih Buruk

Laporan : Daman Huri.
Karawang, kutipan-news.co.id – Disaat pandemi Corona atau Covid-19, ternyata kinerja Bulog Karawang diduga tidak mampu bekerja dengan baik, Karena dalam mendistribusikan Bahan Pangan Non Tunai (BPNT) ke setiap E-Warong ternyata masih membuat para peneriman kelimpungan.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Desa Mulyajaya, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang Endang, bahwasanya masyarakatnya selalu di buat kelimpungan pada saat pembagiaan BPNT dilakukan.
“Saya kira kinerja Bulog Karawang patut dipertanyakan, jangan sampai warga si penerima BPNT ini di buat pusing jika harus bolak-balik saat pengambilan bantuan tersebut,”paparnya.
Pri yang akrab di sapa “Endang Macan Kumbang” ini menganggap Kepala Bulog Karawang tidak bisa bekerja, jika hal itu masih tetap terjadi. Pasalnya jika pendistribusian beras, daging ayam, buah buhan dan lainnya dikemas menjadi beberapa hari, sehingga masyarakat yang mendapatkan program BPNT mesti bulak balik ke E-Warong itu jelas akal-akalan saja, dan menurutnya pendistribusian BPNT tersebut di nilai buruk.
“Saya melihat saat pendistribusian ini seperti akal-akalan saja, masa sekarang pengiriman beras, terus besoknya ayam dan besoknya lagi buah buahan. Pertanyaanya kalau emang Bulog tidak mampu, ya jangan ngirim, serahkan ke masing-masing desa” ungkap Endang.
Edang pun menjelaskan secara rinci bahwa dalam melakukan transaksi di E-Warong tentunya tidak bisa dipisahkan, karena pengambilannya sudah satu paket, seperti uang yang ada di ATM biasanya penarikannya dalam satu kali transaksi, jika beberapakali transaksi tentunya di atm akan terjadi pemotongan biaya transaksi, jelas itu akan mengurangi saldo yang akan di tarik oleh si penerima
“Itukan saldo satu bundel Rp 200.000, jika digesek oleh E-Warong dengan beberapa kali maka saldo limitnya tidak bisa, di situ saldo beras 10 Kg, Ayam 25 Ribu. uang yang ada di rekening tersebut tentunya bakal ketarik semua” jelasnya.
Dari dampak pengiriman beras dan barang jenis lainnya, yang di kirim beberapa hari berdampak pada penerima BPNT, mesti bolak balik ke E-Warong untuk mengambil sisanya, barang yang sebelumnya terkadang masih belum diterima oleh si penerima manfaat.
“Mereka tuh harus bolak balik mengambil sisanya, jika si penerima ini usianya sudah tua, kan kasian bisa bisa barang yang di terima tidak sampai, apalagi di musim pandemic Covid-19 ini, jelas warga sangat membutuhkannya,”pungkasnya.