Bantu Terdampak Covid-19, BLK Lembang Latih Juru Masak Restoran dan Hotel

Laporan : Dani Ramdani.
Bandung, kutipan-news.co.id – Tidak hanya karyawan saja, Kini para juru masak di hotel dan restoran di Bandung Raya terpaksa dirumahkan, dan mereka harus rela kehilangan mata pencaharian akibat pandemi Covid-19 bidang Cooking.
Adanya masalah tersebut, Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang di bawah Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) adakan kegiatan pelatihan recofusing tanggap covid-19.
“Kita adakan pelatihan tanggap covid-19, di empat lokasi di Bandung Raya, diantaranya di Best Western Hotel, V Hotel, Grafika Cikole dan Catering di Desa Cibiru” Ujar Kepala BLK Lembang Tuti Haryanti, kemarin.
Menurut Tuti, peserta pelatihan adalah karyawan hotel dan usaha catering yang terdampak oleh adanya pandemi covid-19. Sementara hasil dari pelatihan tersebut berupa makanan siap saji, yang kemudian dibagikan terhadap masyarakat sekitar tempat pelatihan.
“Setiap hari empat workplace tersebut menghasilkan 600 box makanan siap saji, yang dihasilkan oleh peserta pelatihan program tanggap covid-19 ini. Sehingga total dalam 10 hari dari 4 workplace tersebut menghasilkan 6.000 box makanan siap saji” paparnya.
Tuti memaparkan, selama kegiatan berlangsung hingga angkatan ke 3 sudah ribuan nasi box yang di bagikan terhadap warga yang terdampak oleh covid-19.
Sementara itu, Kepala Balai Latihan Kerja Mandiri pada Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Rina Puspita mengatakan, kegiatan BLK Lembang merupakan upaya percepatan penangan dampak wabah Covid-19. Sebab, dengan adanya Pandemi Covid-19, seluruh hotel dan restoran terpaksa tutup, sehingga banyak pekerjanya termasuk juru masaknya yang dirumahkan dan diberhentikan dari pekerjaan.
“Jadi dengan pelatihan ini kita membantu para juru masak yang terdampak, serta dari hasil pelatihan dan aktivitas para juru masak ini akan dibagikan untuk membantu masyarakat sekitar,” ungkap Rina saat saat pembukaan Pelatihan Tanggap Covid 19 di Grafika Cikole.
Dipaparkan dia, Pelatihan Refocusing Tanggap Covid-19 pun menjadi salah satu upaya pemerintah dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) menghadapi the new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) mengingat, dengan adanya wabah Covid-19 ini, akan terjadi banyak perubahan yang disesuaikan dengan protokol Covid-19.
“Harus menjaga SOP covid-19 dengan mematuhi anjuran physical atau social distancing. Jadi juru masak itu nantinya harus tetap menjaga kebersihan, kesehatan, menggunakan makser dan sarung tangan saat memasak, serta menjaga higienis,” terangnya.
Sementara itu, General Manager TWGC, Bagus Widy Prasetyo menuturkan, sejak 16 Maret 2020 seluruh aktivitas selain keamanan dan pemeliharaan lokasi TWGC dihentikan akibat adanya Pandemi Covid-19 sehingga berimbas pada karyawan TWGC yang dirumahkan bahkan terpaksa dihentikan.
Oleh karena itu, pihaknya sangat berterima kasih dengan diadakannya kegiatan Pelatihan Refocusing Tanggap Covid-19 Bidang Cooking karena selain dapat meredakan kemungkinan terjadinya konflik internal maupun eksternal juga menjadi solusi bagi karyawan TWGC untuk tetap bertahan hidup di tengah Pandemi Covid-19.
“Dengan adanya pelatihan ini tentunya karyawan kami bisa kembali beraktivitas, Bahkan ini sangat positif karena produk yang dibuat mereka bisa dirasakan langsung oleh masyarakat artinya kegiatan ini bermanfaat untuk semua dengan adanya kerjasama antara karyawan, pengusaha, dan pemerintah,” tegasnya.