Soal Pemotongan Dana Kemenpora, Kades Pringkasap : Itu Dilakukan Warga Secara Sukarela

Subang, kutipan-news.co.id – Penyaluran Dana Bantuan Langsung (BLT) dari Kemenpora untuk warga Desa Pringkasap, Kecamatan Pabuaran, Subang, ditengah pandemi Covid-19 yang sebelumnya geger mendapatkan tanggapan dari kepala desa setempat.
Kepala Desa Pringkasap, Siti Hotimah menjelaskan bahwa kabar adanya pemotongan BLT tersebut merupakan hasil musyawarah terlebih dahulu yang dilakukan oleh setiap penerima BLT di saksikan oleh masing-masing kepala dusun.
“Untuk masalah itu, yang saya tahu sebelumnya sudah ada musyawarah dulu di Dusun, jadi si penerima bansos Kemenpora itu dengan sukarela memberikan sebagian uangnya kepada warga yang belum mendapatkan bansos,” ungkapnya mengatakan via ponsel kepada redaksi kutipan-news.co.id, Selasa (28/7/20).
Dari besaran pemotongan bantuan pun kata dia bermacam macam jumlahnya dan bersifat sumbangan.
“Tapi tidak semuanya di sumbangkan dengan Rp. 800 ribu rupiah, dari sebanyak 299 KK hanya 23 KK, ada yang 150 ribu rupiah, dan ada juga yang 50 ribu rupiah, itu menurut penuturan warganya sama ketua Rt,” terangnya.
Menurutnya untuk masalah pemerataanya sendiri sebanyak 23 KK. Karena sebelumnya para penerima Bansos dari Kemenpora tersebut terlebih dahulu sudah membuat pernyataan diatas materai.
“Kemudian yang menerima uang tersebut juga ikut tanda tangan. dan bahkan kita juga punya foto-foto bukti penyerahan dari penerima bansos ke warga yang menerima bantuan sumbangan sukarela Kemenpora itu,” jelasnya.
Usai geger dan ramai diperbincangkan, sebagai kepala desa dirinya mempertanyakan kepada penerima bantuan.
“Mereka juga menjelaskan bahwa ada yang ngasih Rp. 800 ribu, ada yang Rp. 400 ribu, ada yang Rp. 100 ribu, bahkan ada juga yang ngasih Rp. 50 ribu dan itu tidak ada unsur paksaan dari Rt/Rw setempat maupun dari yang lain,” ungkapnya.
Dengan melihat kejadian tersebut dirinya tidak menyarankan untuk adanya potongan, ataupun pungutan. Bahkan untuk pembagian BLT Dana Desa saja aparat desa melakukan pengecekan ke lapangan untuk menghindari adanya pungutan ataupun potongan dari aparatur setempat.
“Pemerataan itu juga bukan inisiatif dari saya dan bukan inisiatif dari perangkat Desa, itu merupakan inisiatif dari penerima bantuan Kemenpora, karena saya tidak pernah menyarankan uang dibagi sekian-sekian sama sekali tidak pernah,” pungkasnya.(red)