LSM Korek Karawang Endus Ada Dugaan Penyelewengan Dana Pengadaan Lahan dan Bangunan Puskeswan

Karawang, kutipan-news.co.id β DPC LSM Korek Karawang merasa kecewa dengan pengadaan pembangunan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Gunung Sempur, Loji Kabupaten Karawang, yang dianggap sangat janggal.
“Dinas Pertanian (Distan) Bidang Peternakan, Karawang membuat bangunan Puskeswan di tengah Gunung Sempur, itu menurut saya tidak sesuai dengan kajiannya dan merasa ada kejanggalan,” ungkap Suhanta, Ketua DPC LSM Korek Karawang kedapa kutipan-news.co.id via WhatsAppnya, Kamis (13/8/2020).
Dikatakan Suhanta, yang menjadi dasar kekecewaan atas kejanggalan tersebut karena lokasi Puskeswan dari zona pemukiman masyarakat kurang lebih sekitar 5 kilometer. Apalagi jika di hitung dari titik zona Kota Karawang jaraknya hingga sampai 17 kilometer lebih.
Sementara, jika nanti ada hewan ternak masyarakat yang perlu dirawat karna lokasinya sangat jauh, belum juga sampai lokasi Puskeswan hewan tersebut sudah bisa tidak tertolong atau mati, akibat lokasi yang sulit di akses oleh masyarakat.
βNah jadi saya curiga dengan Puskeswan yang sangat jauh itu, kenapa sih Puskeswan ini harus di bangun di Gunung Sempur, itu lokasi pengunungan bukan kampung, jika di hitung saja cuman ada 4 rumah.
Dimana letak Pemerintah Dinas Pertanian (Distan) ini untuk mensejahterakan masyarakatnya itu dimana? Saya pikir ini ada kepentingan dari beberapa pihak, wajar dong saya sebagai sosial control mencurigainya,β Katanya.
Ia mengatakan, bahwa kegiatan tersebut diduga ada oknum yang bermain pada pembiayaan atau pengeluaran anggaran dengan menaikkan jumlah pengeluaran yang tidak seharusnya, untuk kepentingan pribadi, sehingga negara dirugikan. Atau yang biasa di sebut Mark Up anggaran terhadap bangunan atau pembiayaan lahan yang tidak sesuai dengan RAB, oleh karna itu pihaknya juga menduga kuat ada
permasalahan dengan pengadaan tanah dalam pembangunan Puskeswan tersebut.
Berdasarkan informasi yang di dapat data rencana umum pengadaan (RUP) Dinas Pertanian tahun 2018 yang dipublikasikan di Layanan Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE) Pemkab Karawang terdapat senilai Rp, 1,075.000.000-, Satu Miliar Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah, dengan luas tanah 1,2 Hektar. Dan di lakukan transaksi jual beli juga di tahun 2018.
“Sebelumnya saya melakukan investigasi mendapatkan kabar bahwa tanah itu di beli dari orang Jakarta, Namun diwaktu kami menanyakan tanah itu tanah siapa kepada masyarakat ternyata itu tanahnya Kepala Desa, Dan saya temukan juga ada kejanggalan harga jual tanah itu,” paparnya.
Kepada kutipan-news.co.id Suhanta mengatakan, Dari pengadaan tanah 1,2 hektar tersebut pihaknya menduga kuat tanah tersebut tidak sampai 1,2 hektar, hal itu di ungkapkan atas dasar investigasi yang dilakukannya.
“Terus saya juga mendapat kabar dari pengurusan surat menghitung pembelian tanah itu hanya di beli dengan harga 800 sekian ribu, itu itungan dari mana? Tanah 1,2 Ha di beli cuman 800 sekian ribu.
Ketika kita kroscek kelapangan di lihat tanah tersebut tidak sampai 1 hektarpun. Kita coba saja mereka, berani tidak lakukan uji petik, kalau berani uji petik ya ayo lakukan, biar semuanya terang benderang,” paparnya.
Masih kata Suhanta, dirinya mendapat kabar untuk pengadaan tanah tersebut timnya semua dari Jakarta, emang orang Karawang ga ada yang mampu, emang orang Karawang ga ada yang lulusan Ir. atau lulusan serjana, kenapa harus orang Jakarta terus.
“Ada apa sebenarnya dengan orang Jakarta, seolah-olah dinas sendiri yang memajukan orang lain dibandingkan sama pribumi, yang notabennya pedidikan pribumi juga ga bodo bodo amat,” beber Suhanta.
Pihaknya mengaku sudah melakukan audensi dengan pihak Distan, namun dalam audensi pihak Distan sendiri masih menyangkal dengan apa yang di bahas atas hasil investigasi dilapangkan.
“Jika pihak Distan masih tidak mengakui atas kecurangan tentang pengelolaan bangunan dan pengadaan lahan Puskeswan, dengan berat hati kami dari DPC LSM Korek Karawang akan melaporkan kasus ini kepada penegak hukum, jika perlu kami akan lakukan demontrasi kepada pihak-pihak terkait,” Pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, redaksi kutipan-news.co.id masih terus berupaya untuk melakukan konfirmasi kepada pihak Distan Karawang.(red)