146 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah
Laporan : Andriawan.
Tasikmalaya, kutipan-news.co.id – Memasuki musim hujan, bencana pergerakan tanah melanda Desa Pusparahayu, Kecamatan Puspahiang Tasikmalaya Jawa Barat, sejak Senin hingga Rabu (4/12/19).
Berdasarkan data di Kecamatan Puspahiang sebanyak sebanyak 146 rumah di 4 Kampung mulai Jajaway Cigadung, Babakan dan Burujul rusak ringan hingga sedang.
Selain dinding rumah retak dan dinding jebol, lantai rumah juga bergelombang, diameter retakan dinding antara 5 hingga 30 Centimeter.
Camat Puspahiang Zalkaf Sharma menyampaikan menurut Data yang kami himpun ada 146 rumah mengalami pergeseran, ada yang parah dan ada yang ringan.
“setiap hari kami lakukan pemantauwan takut terjadi apa-apa, mungkin ini akibat awal musim hujan setekah kemarau panjang,”ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, saat ini sebagai warga lain memilih numpang di rumah tetangga yang dianggap lebih aman jika hujan deras terjadi.
“Saat ini dibutuhkan kajian Geologi secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti bencana tanah retak di empat kampung ini. Bahkan saat ini warga terpaksa menyumpal retakan dinding menggunakan kain hingga menutupinya dengan lakban, tujuannya agar udara dingin tidak masuk rumah hingga malam hari,”tandasnya.
Korban retakan rumah Uti mengatakan awalnya rumah yang didiaminya mengalami retak biasa tapi makin hari makin terus membesar.
“ya takut kalau malam hari di kosongkan, rumah yang lain juga banyak yang mengalami dindingnya retak bukan punya saja aja,”Pungkasnya.
Meski membahayakan, Namun warga tidak memiliki pilihan lain. Akibat keterbatasan ekonomi, mereka tetap tinggal di dalam rumah yang retak dan rawan ambruk.
Pasalnya, hujan baru saja terjadi dua hari sejak Senin lalu, selain masuk zona merah bencana, Tasikmalaya memang rawan longsor saat musim hujan.