Badan Geologi Kementerian ESDM Turun Langsung Dirikan Pos Amati dan Respons Situasi Semeru

0
IMG-20211206-WA0013

Jakarta, Kutipan-news.co.id- Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) sore menimbulkan cukup banyak korban. Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono mengungkapkan kondisi terkini Gunung Semeru dari pos pengamatan di sana.

“Hari ini kami dari Badan Geologi hadir di sini, di pos pengamatan gunung api Semeru dalam rangka untuk merespons apa yang terjadi 2 hari yang lalu. Saat ini situasi di lokasi pos ini dalam kondisi mendung,” ujar Eko dalam jumpa pers secara virtual, Senin (6/12/2021).

Eko mengatakan tadi pagi Gunung Semeru kembali mengeluarkan erupsi berupa awan panas guguran. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan BMKG dan pemerintah daerah (pemda) setempat untuk mendiskusikan langkah-langkah selanjutnya.

“Dilaporkan juga tadi pagi terjadi erupsi berupa awan panas guguran,” tuturnya.

“Hari ini kami di pos ini berkoordinasi, rapat dengan pemda, yang dihadiri Wakil Bupati Lumajang, juga dari pusat ada Kepala BMKG, kemudian juga ada BPBD Lumajang. Jadi di sini kami semua diskusikan langkah-langkah apa yang akan dilakukan,” sambung Eko.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan Badan Geologi mengeluarkan peta kawasan rawan bencana. Peta itu diberikan dalam rangka untuk melihat mana daerah yang rawan bencana dan mana yang aman.

“Tadi kami menyampaikan peta kawasan rawan bencana yang merupakan upaya mitigasi dari Badan Geologi terkait dengan potensi bahaya. Dari situ bisa dilihat area mana saja yang rawan bencana dan relatif aman. Ini penting dengan kondisi saat ini banyak masyarakat terdampak erupsi tanggal 4 kemarin. Jadi perlu data-data terkait jalur-jalur evakuasi, dan juga tempat penampungan pengungsi sementara yang aman,” imbuh Eko.

Diketahui, korban erupsi Semeru saat ini mencapai 15 orang korban jiwa. Sementara itu, ada 27 orang yang masih belum ditemukan.

Hal ini berdasarkan data terkini yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin (6/12), pukul 11.10 WIB. Sampai saat ini BNPB masih terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang terkait pemutakhiran data dampak erupsi.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!