Soal Penyatuan KNPI, Simak Pesan Tokoh Kepemudaan Johnson Silitonga

0
WhatsApp Image 2022-01-09 at 18.20.04

JAKARTA, Kutipan-news.co.id- Soal penyatuan KNPI Tokoh Kepemudaan, Johnson Silitonga “Semua Ketua Umum OKP dan para tokoh kepemudaan akan kita undang dan kita libatkan dalam merumuskan pembetukan Tim Rekonsiliasi KNPI,” katanya Minggu (09/01/2022).

Lanjutnya, Johnson Silitonga, seluruh Pimpinan OKP dan para tokoh kepemudaan yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam perhelatan KNPI di tingkat pusat.

“Harus kita rangkul dan hormati, karena saya percaya bahwa dengan membuka ruang diskusi yang baik dan representatif,” katanya.

“Maka jalan untuk membentuk tim rekonsiliasi KNPI yang aspiratif dan representatif karena melalui proses yang terukur,” imbuhnya.

Johnson Silitonga  menyampaikan, hal ini penting untuk diperhatikan. Sebab, sebagai pelaku sejarah dalam dunia kepemudaan di KNPI sejak masa transisi reformasi.

“Saya memandang perlu sebuah konsep yang visibel dan konstruktif dalam mengelola organisasi seperti KNPI ini,” katanya

“Oleh karenanya, pergeseran paradigma, suksesi kepemimpinan dan proses pengambilan keputusan cenderung praktis disebakan oleh Input yang bersumber dari Internal atau OKP sebagai aggota yang berhimpun belum optimal dalam mengintegrasikannya, baik secara hubungan vertikal maupun horizontal,” terangnya.

Pengalaman menyatukan dualisme KNPI hasil Kongres Ancol dan Kongres Bali, merupakan bagian penting dalam perjalanan sejarah KNPI.

“Sebagai bagian dalam proses penyatuan tersebut, kemampuan dalam mengelaborasi leadership dengan seni humanis melengkapi kapasitas dan kapabilitas tim yang terdiri dari tokoh kepemudaan dan pimpinan OKP yang terpilih dari proses-proses komunikasi yang baik, gembira dan kekeluargaan,” paparnya.

Kedepan, perpecahan KNPI hasil Kongres XIV dan turunannya ini diharapkan tak terjadi lagi.

“Oleh karenanya, proses penyatuan kembali para pihak dari berbagai versi ini sebaiknya tidak hanya fokus kepada personalia Ketua Umum DPP KNPI dan MPI nya saja,” paparnya.

“Tetapi melibatkan tokoh-tokoh kepemudaan yang memiliki kecakapan, berintegritas dan visioner  dalam melihat akar permasalahan dimaksud,” pungkasnya mengakhiri.(Bamsur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!