Ibu Kota Pindah, Calon Penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diprediksi Menurun 50%

Jakarta, Kutipan-news.co.id – Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia sudah ditetapkan akan pindah ke Kalimantan Timur, yang diberi nama Nusantara. Di sisi lain, pemerintah saat ini sedang membangun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Lantas, bagaimana nasib proyek tersebut jika ibu kota pindah?
Pemindahan IKN bakal berpengaruh ke Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Potensi penumpang diperkirakan hilang hampir 50%, yakni berkisar 29.942 orang.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet menjelaskan pada saat feasibility study di 2017, hasil kajian demand forecast penumpang per hari diperkirakan mencapai 61.157 orang.
“Kemudian setelah dilakukan evaluasi oleh POLAR UI dengan memperhatikan semua asumsi termasuk terkait adanya rencana pemindahan ibu kota dan lain-lain, penumpang menjadi 31.215 penumpang per hari,” terangnya dalam dalam RDP dengan Komisi V, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Dwiyana menerangkan, perkiraan penumpang sebanyak 31.125 orang per hari itu akan dilayani oleh 68 kereta per hari oleh 11 train set yang dipersiapkan. Rencananya jadwal operasi akan berlangsung mulai pukul 5.30 hingga 20.00.
“Kapasitas 1 train set ada 601 seat, terdiri dari 3 kelas, VIP, first class, dan second class. Tarif berkisar Rp 150-350 ribu sesuai hasil study demand forecast POLAR UI,” terangnya.
Hasil review feasibility study yang dilakukan saat ini juga potensi break even point (BEP) mencapai 40 tahun. Hasil perhitungan itu masih terus dilakukan dan diharapkan bisa lebih cepat.
“Saat ini perhitungan review FS masih belum final, kemarin sempat di angka 40 tahun. Namun masih kita coba evaluasi agar kira-kira apakah ada lagi potensi-potensi revenue stream lagi atau strategi bisnis yang lain yang bisa membuat BEP bisa lebih kecil dari 40 tahun,” ujarnya.(red)