Sempat Diidap Ki Joko Bodo Sebelum Meninggal, Simak Ini Dia Bahaya Darah Tinggi Tidak Terkontrol!

Jakarta, Kutipan-news.co.id – Ki Joko Bodo meninggal dunia pada hari ini, Selasa (22/11). Ayda Prasasti, anak Ki Joko Bodo menyebut sang ayah memiliki riwayat penyakit hipertensi atau darah tinggi.
“Ada [riwayat] darah tinggi. Ayahku memang ada jadwal kontrol di hari Kamis, tapi sudah pergi duluan,” tutur Ayda dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (22/11/2022).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan kondisi tekanan darah di atas normal, yakni di atas 140 mmHg untuk tekanan sistolik dan di atas 90 mmHg untuk tekanan diastolik.
Hipertensi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang memberi tekanan pada dinding pembuluh darah yang akhirnya bisa memicu berbagai masalah pada sistem peredaran darah. Stroke dan serangan jantung bisa dipicu oleh penebalan dan pengerasan arteri akibat hipertensi.
“Hal ini membuat hipertensi menjadi pembunuh senyap atau silent killer,” kata dr Vito A Damay, SpJP(K), dokter jantung dari Siloam Hospital Karawaci, kepada media beberapa waktu lalu
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada jantung. Selain itu, penyakit ini juga bisa meningkatkan risiko stroke dan gagal ginjal.
Berikut sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat hipertensi.
Nyeri dada atau angina
Serangan jantung, yang terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat dan sel-sel otot jantung mati
karena kekurangan oksigen. Semakin lama aliran darah tersumbat, maka semakin besar pula kerusakan yang terjadi pada jantung
Gagal jantung, yang terjadi ketika jantung tak lagi dapat memompa cukup darah dan oksigen ke organ tubuh vital lainnya
Detak jantung yang tidak teratur akibat hipertensi juga bisa menyebabkan kematian mendadak
Aliran darah dan oksigen yang terhambat ke ke otak karena hipertensi dapat memicu terjadinya stroke
Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang berujung pada gagal ginjal (Red)