Kementan RI Serahkan 27 Unit Alsintan untuk UPJA di Subang

0
Kementan RI Serahkan 27 Unit Alsintan untuk UPJA di Subang

(Kementan) memberikan bantuan 27 unit Alat Mesin Pertanian (Alsintan)

Laporan: Rohman

Subang, kutipan-news.co.id – Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan 27 unit Alat Mesin Pertanian (Alsintan), untuk Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) di Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang.

Alsintan tersebut berupa 1 unit excavator, 1 unit combine harvester dan 25 unit hand traktor.

Dalam sambutannya, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa saat ini sektor pertanian menjadi harapan, dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.

“Tanggung jawab menyediakan pangan bagi 279 juta penduduk Indonesia merupakan spirit bagi keluarga besar Kementerian Pertanian dan semua pelaku pembangunan pertanian,” ujar Syahrul.

Mantan gubernur Sulawesi Selatan itu juga menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk tak melakukan tanam dan pertanian itu sifatnya sustainable, kalau tidak ada yang beli maka bisa disimpan terlebih dahulu.

“Karena bisa dijual nanti atau untuk konsumsi sendiri. Yang penting simpan yang benar. Jadi tidak alasan tidak tanam,” ungkapnya.

Selain itu, manfaatkanlah alsintan yang ada untuk meningkatkan produktivitas.

“Punya alsintan, manfaatkan. Irigasi di Subang juga sudah bagus, tetapi harus diperlebar lagi agar produktivitas meningkat,” tandasnya.

Semenrara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Dirjen PSP) Kementan Sarwo Edhy mengatakan apabila alsintan bisa dikelola dengan baik, akan memberi penghasilan tambahan bagi kelompok tani atau gabungan kelompok tani.

“Poktan atau Gapoktan bisa membentuk UPJA, koperasi, dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah,” kata Sarwo Edhy.

Menurutnya, bantuan alsintan ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sebab, petani yang menggunakan alsintan, usaha taninya lebih efektif dan efisien.

“Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu 5 hari – 6 hari per hektare. Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per hektare sehingga penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien,” tuturnya.

Selain itu, Bupati Subang Ruhimat juga berharap bantuan tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik untuk kepentingan pertanian dan sekaligus untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, dan menggali potensi sumber daya alam lainnya.

”Excavator ini untuk normalisasi saluran, embung, pelebaran saluran irigasi di kawasan Pantura Subang,” terang Kang Jimat.

Kang Jimat juga mengungkapkan, atas nama pribadi dan pemerintah Kabupaten Subang mengucapkan terima kasih kepada Kementan atas bantuan yang diberikan.

“Tentunya akan sangat membantu dalam meningkatkan hasil pertanian,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!