Soal Pengerudukan Rumah Wartawan, Ini Klarifikasi Sekdes Singawada

Majalengka, Kutipan-News.co.id- Dalam keterangan jumpa pers terkait berita yang viral tentang pengadaan barang dan jasa untuk pembuatan billboard Desa Singawada, Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka, Ahmad Sapari yang menjabat Sekertaris Desa (Sekdes) Singawada menanggapi dengan rasional tentang beredarnya pemberitaan dibeberapa media online. Ia pun juga memberikan klarifikasi terkait berita yang viral beredar di media sosial Facebook.
Menurutnya, ada beberapa kalimat dalam pemberitaan di media online, yang dinilainya tidak tepat dengan gaya bahasa dan penulisan yang tidak memenuhi Kode Etik Jurnalis (KEJ), diantaranya yakni menyebutkan bahwa pekerjaan Billboard desa Singawada itu diborongkan atau dipihak ketigakan.
” Padahal sejatinya pekerjaan Billboard itu kami hanya meminta kepada tenaga ahli yang bisa mengelas saja, sedangkan semua bahan materialnya, pihak desa lah yang membelanjakannya dengan mentrasferkan pada Toko dengan Uang sejumlah Rp. 17.500.000 sesuai pagu anggaran pembuatan Billboard. Jadi tidak ada istilah Casback dari pemborong karena pembelanjaan untuk material bahan Billbord desa yang belanja,” ungkap Ahmad Sapari saat ditemui di kantor Kecamatan Rajagaluh, usai apel Senin pagi (30/8/2021).
Ditambahkannya, perihal desa menyuruh tukang las untuk membuat Billborad. Hal itu disebabkan pihak desa tidak memiliki tenaga ahli atau tukang yang mengerti tentang teknik pengelasan.
” Selain itu pihak desa tidak memiliki alat-alat untuk pengelasaan, jadi kami hanya memperkerjakan dan membayar upah tukang las saja,” jelas Sekdes Singawada.
Sementara itu, terkait dirinya dituduh menggeruduk Rumah Wartawan yang sudah viral di pemberitaan Media Online. Hal itu menurut Ahmad Sapari adalah tidak benar.
” Saya datang kerumah AS (wartawan online) bukan sebagai kapasitas penggerudukan. Saat itu saya hanya akan mengklarifikasi terkait berita yang sudah dibuat AS. Dan saya juga datangnya sendiri tidak ada warga Singawada yang ikut, jadi sangat tidak benar kalau saya disebut menggeruduk ke rumah wartawan inisial AS, karena Saya datang hanya akan memberikan klarifikasi terkait apa yang ditulis Wartawan AS dalam pemberitaannya, karena saya juga punya hak untuk hak jawab dan koreksi, ” ungkapnya.(Farhan).