Pada Pihak Yang terlibat Pengerukan Sungai Citarik Dan Cikeruh, Dansektor 21 : Jangan Lempar Batu Sembunyi Tangan

Rancaekek, Kutipan-news.co.id-Komandan Sektor 21 Citarum Harum Kolonel Arm Nursamsudin, meminta berbagai pihak yang terlibat dalam proyek pengerjaan pengerukan Sungai Citarik dan Sungai Cikeruh, untuk melakukan koordinasi dengan baik agar tidak membawa dampak besar.
“Proyek ini punya analisis masalah dampak lingkungan, yang saya inginkan tolong komunikasikan dengan baik dari pihak Pak Ujang (pekerja proyek), karena kita sifatnya hanya mendampingi (Satgas Citarum), dari pihak PU yang betul-betul tau, ini kan BBWS ada juga disini kan,” kata Dansektor 21 Kolonel Arm Nursamsudin, saat meninjau pengerjaan pengerukan sungai di Rancaekek, Rabu (15/9/2021).
Jangan sampai ketika ada masalah, lanjut Dasektor, persoalan itu dilempar kepada satgas Citarum. “Jadi jangan seperti kasus dua tahun yang lalu. Ditertibkan begitu datang BBWS, mereka bilang bongkar-bongkar itu urusanya Sektor,” jelas Dansektor.
Hal itu disampaikan Dansektor 21 saat meninjau pelaksanaan proyek pengerukan di Rancaekek, Kabupaten Bandung, pasca beredarnya sebuah video yang memperlihatkan tumpukan sampah di sungai akibat pengerjaan proyek tersebut. Pengerjaan proyek ini sendiri merupakan program Pemkab Bandung.
Dansektor meminta jangan sampai dalam pekerjaan proyek ini ada pihak yang seolah-oleh lempar batu sembunyi tangan, dimana ketika warga terdampak protes maka dilemparkan pada pihak Satgas Citarum.
Jangan terus lempar batu sembunyi tangan, lempar-lemparan nanti, oh ini bukan tugas saya pak. Makanya kita ini kalau bekerja inginnya bareng, jadi masalah ini diluar pekerjaan Satgas Citarum tapi saya berpikir ada dampaknya terhadap Citarum, oleh sebab itu kita harus berpikir positif. Pihak pelaksana harus berpikir terkait Amdal nya, nanti kalau butuh kehadiran Dansektor tinggal komunikasi sama Dansub.
Dansektor juga menyoroti persoalan BBWS, yang kerap melempar tanggung jawab pada Satgas Citarum.
“Orang komplain Dansub, saya dibodoh-bodohi, untung laporan sama saya. Kalau bapak mau menertibkan harus ada Pprin (surat perintah), saya bilang (Ke Dansub) sampaikan pada mereka. Kita tugas beresin sampah aja sulit ngapain nertibkan itu, emang pekerjaan BBWS gak ada anggaranya, pasti adalah,” kata Dansektor.
“Bongkar-bongkar kita yang disuruh maju, sebelum bongkar seperti ini, tahapannya ada sosialisasi, koordinasi dengan warga, minta pernyataan. Kalau sulit harus ada cipta kondisi karena disemua aparat pasti ada, begitu masyarakat komplain itu tugas sektor itu, ”tambah Dansektor 21 Kolonel Arm Nursamsudin.
Sementara itu menurut pihak yang mengerjakan proyek, pihaknya sebelumnya telah berkoordinasi dengan pihak Satgas Citarum dan meminta arahan dari pihak Satgas Citarum.
“Sebenarnya kami dari tim pelaksana ada kordinasi. Dansektor juga bilang bahwa ini bukan ranah kami, jadi kami hanya meminta arahan saja dari Dansektor,” kata Ujang Jumara selaku pelaksana proyek pengerukan sungai Citarik dan Sungai Cikeruh.
Pihak proyek sendiri menargetkan akan menyelesaikan proyek tersebut sebelum bulan Oktober.
“Target pengerjaan sih 4 bulan, tapi kita maksimalkan sebelum Oktober sebelum adanya puncak penghujan. Cikeruh dan Citarik itu ada 12 KM, kurang lebihnya mencakup enam desa termasuk Desa Cicalengka dan hal itu akan dikerjakan sama kami,” tukasnya.
Sementara itu pihak BBWS mengatakan, sudah melakukan koordinasi antara pihak BBWS serta pihak Dinas terkait dari Pemkab Bandung.
“Saya dengar sudah ada koordinasi dengan Dinas Kabupaten, BBWS sifatnya hanya mengetahui disitu. Kalau kita pekerja lapangan hanya memonitoring saja, terkait hal itu sudah saya serahkan antara Dinas, silakan dari Dinas PUPR Kabupaten dan pihak kantor BBWS itu sendiri,” jelas Toni Solihudin juru sungai Citarik Dari BBWS. (Saifal)