Tiga Bulan Menumpuk, Bau Sampah Ganggu Aktivitas Pasar Picung Pandeglang

Pandeglang, Kutipan-news.co.id – Sampah menumpuk di Pasar Picung Pandeglang, Banten. Tumpukan sampah ini juga menimbulkan bau tak sedap.
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Selasa (11/10/2022), terlihat sampah tersebut sudah dibiarkan menumpuk cukup lama. Bahkan sampah itu hampir menutup setengah badan jalan raya di depan pasar.
Para pedagang merasa terganggu dengan tumpukan sampah itu. Terlihat para pembeli dan pengendara menutup hidung menahan bau saat melewati tumpukan sampah. Tumpukan sampah itu juga menutup beberapa kios para pedagang.
“Ada kios yang tutup, pedagang nggak jualan,” kata juru parkir pasar Picung, Hasan, saat ditemui di lokasi.
Hasan mengatakan di ruas jalan Saketi-Malingping itu juga sering terjadi kemacetan karena tumpukan sampah menutupi setengah badan jalan. Apalagi, kata dia, saat pagi dan sore hari kemacetan terjadi begitu parah.
“Macet parah ini kalau pagi hari dan sore udah macet ini, jalan tertutup sampah,” katanya.
Sementara itu, pedagang bernama Eneng mengatakan sampah itu menumpuk sudah hampir 3 bulan. Menurutnya, sampah itu berasal dari para pedagang dan warga sekitar.
“Ada kali tiga bulan mah (menumpuk). Sampah ini dari pedagang ada, dari perumahan ada, dari masyarakat juga ada,” kata Eneng.
Eneng mengatakan tumpukan sampah itu mempengaruhi hasil penjualan. Menurutnya, bau tidak sedap dari tumpukan sampah itu membuat pembeli enggan datang ke kiosnya.
“Mempengaruhi penjualan, pembeli juga sepi, kan bau ke tempat jualan saya,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Picung Arip Mahmud menjelaskan bahwa tumpukan sampah di pasar itu bukan hanya berasal dari para pedagang. Menurutnya, sampah tersebut berasal dari masyarakat kabupaten Lebak.
“Di pasar, edukasi ke masyarakat sudah beberapa kali disampaikan, dan perlu diketahui ada dua wilayah, pertama Pandeglang dan warga Kabupaten Lebak,” ungkap Arip. (Red)