Proses Evakuasi Bangkai Lokomotif KCJB Undang Perhatian Sejumlah Warga

0
IMG-20221220-WA0024

Bandung Barat, Kutipan-news.co.id – Sejumlah warga nampak berteduh di bawah pepohonan di dekat lokasi kejadian kecelakaan rangkaian kereta teknis dan lokomotif proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Insiden yang menelan korban jiwa dua pegawai teknis asal China itu tepatnya berada di Kampung Campaka, Desa Campakamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Warga nampak antusias menyaksikan proses evakuasi bangkai kereta teknis dan lokomotif yang kecelakaan pada Minggu (18/12/2022). Evakuasi sendiri telah dilakukan sejak Senin (19/12/2022) dan masih berlangsung hingga Selasa (20/12/2022).

Seperti diungkapkan Nuraini (35), warga Kampung Campaka namun berbeda RT dengan lokasi kejadian. Ia sengaja datang ke lokasi kejadian untuk menonton proses evakuasi bangkai kereta teknis tersebut.

“Iya sengaja lihat ke sini, soalnya penasaran kan waktu evakuasinya. Dari kemarin sudah ke sini tapi kan sekarang belum selesai jadi ke sini lagi,” kata Nurani saat ditemui di lokasi, Selasa (20/12/2022).

Rangkaian kereta teknis dan lokomotif itu terlempar sejauh 200 meter dari ujung rel. Sampai saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab kecelakaan maut yang menewaskan dua pekerja teknis asal China itu.

Nurani mengatakan tak menyangkan kejadian terjadi di dekat rumahnya. Saat kejadian ia hanya mendengar ada suara dentuman keras namun tak menyangkan itu berasal dari kecelakaan kereta di jalur kereta api cepat.

“Sebetulnya lumayan jauh juga, tapi suaranya ya terdengar. Waktu kejadian juga saya ke sini, lebih ramai dari hari ini malahan,” kata Nurani.

Sementara itu Rudi Sofyan (34), warga setempat menceritakan detik-detik kereta berukuran besar itu mengalami kecelakaan. Saat itu ia di dalam rumah, namun terdengar suara dentuman sangat kencang disertai ledakan.

“Setelah suara dentuman itu saya langsung keluar, tapi kan dilihat keluar itu berdebu, jadi ke arah kereta yang anjlok itu gelap,” kata Rudi.

Tak hanya suara, kecelakaan itu juga menimbulkan getaran yang cukup kencang. Saat itu ia juga sempat berpikir bahwa getaran itu merupakan gempa bumi.

“Ya sempat mikir gempa, tapi kan ada suara dentuman. Jadi langsung keluar, setelah cek sama warga lain ternyata kereta anjlok,” ucap Rudi.

Sepengetahuannya, kecelakaan tersebut berawal dari kereta lokomotif yang melaju kencang dari arah Padalarang menuju arah Jakarta. Lokomotif itu kemudian menabrak kereta teknis yang ada di depannya.

“Jadi kereta yang kuning (kereta teknis) sudah di sini, nah dari belakang itu katanya yang lokomotif maju tapi ngebut akhirnya nabrak. Tapi kebetulan relnya baru sampai sini, jadi keluar jalur,” ucap Rudi.

Sampai saat ini proses evakuasi masih berlangsung. Bangkai kereta teknis dibagi-bagi menjadi beberapa bagian kemudian diangkut menggunakan truk kontainer. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!