Haru Biru Berhasil Warnai Momen Prosesi Basuh Kaki Ibu Para Napi Lapas Suliki Sumbar

Sumatera Barat, Kutipan-news.co.id- Suasana haru menyeruak pada momen perayaan Hari Ibu 2022 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Suliki, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Para warga binaan atau narapidana diberi kesempatan untuk bertemu, meminta maaf dan membasuh kaki ibu mereka.
Suasana mengharu biru tersebut berlangsung di halaman tengah lapas, Kamis (22/12/2022). Para penghuni lapas kelas III itu tak kuasa menahan tangis, saat bersimpuh dan membasuh kaki ibu masing-masing.
“Maafkan saya mak, maafkan anakmu,” kata salah seorang penghuni lapas kepada ibunya.
Ia lalu meraih kaki ibunya dan membasuh. Setelah itu, mereka berpelukan lagi. Mereka saling berucap kata maaf, sambil menangis.
“Saya benar-benar bahagia. Baru sekali ini anak saya membasuh kaki dan menangis meminta maaf. Kegiatan seperti ini sungguh membuat saya bahagia. Saya pada akirnya bisa menerima takdir yang dijalani oleh anak saya,” kata Feni Safira, salah seorang ibu warga binaan.
Salah satu warga binaan, Agung Fernando mengaku ini merupakan pengalaman pertama membasuh kaki sang ibu. Ia lega setelah berhasil melakukannya.
“Lega, lega sudah minta maaf dan bersyukur,” kata Agung.
Terpidana kasus pencurian itu berharap ibunya akan sehat-sehat saat ia bebas pada 2024 nanti.
“Semoga ibu saya panjang umur dan masih sehat ketika saya (sudah) bebas nanti,” katanya menambahkan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki, Kamesworo menyebut, pihaknya sengaja menghadirkan kegiatan yang berbeda dalam peringatan Hari Ibu Nasional tahun ini.
“Memang sengaja kita hadirkan ibu-ibu mereka langsung kesini, agar mereka bisa langsung meminta maaf kepada ibunya masing-masing,” kata Kamesworo.
Menurut Kames, prosesi basuh kaki merupakan salah satu bentuk bakti dan hormat kepada orang tua, terutama ibu yang sudah mengandung, melahirkan dan membesarkan sang anak.
“Ini sebagai bentuk bakti dan rasa hormat anak kepada ibunya,” kata Kames.
Prosesi basuh kaki itu diikuti oleh 10 warga binaan, dari total 86 penghuni lapas. Yang ikut basuh kaki adalah mereka yang dianggap selama ini berkelakuan baik, dan masa hukumannya sudah dijalani setengah masa tahanan serta lokasi tempat tinggal keluarganya yang tidak terlalu jauh dari lapas.
“Jadi memang kali ini hanya 10 warga binaan dan orang tuanya. Kita pilih yang lokasi keluarganya tidak terlalu jauh. Dan yang terpenting tentu saja, warga binaan yang punya kelakuan baik selama ini,” katanya.(red)