Truk BBM Pertamina Bakal Jadi Kendaraan Terprogram Compressed Natural Gas Dari PGN

Jakarta, Kutipan-news.co.id – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memiliki program konversi kendaraan dari BBM menjadi gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG). Program ini mulai dijalankan pada Maret 2023 mendatang.
Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto mengatakan, salah satu kendaraan yang akan mengikuti program itu adalah truk BBM Pertamina yang akan menggunakan CNG. Dengan pemanfaatan gas tersebut harapannya akan memberikan efisiensi.
“Mulai bulan Maret nanti, kami akan mengkonversi seluruh truk pengangkut BBM milik PT. Pertamina diubah suplai bahan bakarnya truk itu dengan CNG. Ini kami lakukan dalam rangka memberikan efisiensi di operasional sub holding commercial and trading. Kami akan mulai di MOR III, IV dan V,” katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Rabu (1/2/2023).
Dia mengatakan, program ini mendapat dukungan dari Pertamina. Pertamina akan memberikan perpanjangan kontrak kepada pihak ketiga yang mau mengkonversi truknya ke CNG.
“Salah satunya kita mendapatkan dukungan dari Pertamina untuk truk-truk yang mengikuti program konversi Insyaallah Pertamina juga sudah memberikan persetujuan akan memperpanjang kontrak kerja samanya dengan pihak ketiga yang nanti akan mengikuti kegiatan tersebut,” ujarnya.
Dia menuturkan konversi truk ke CNG ini akan memberikan efisiensi Rp 260 juta per tahun. Meski, biaya investasi untuk konversi ini mencapai Rp 250 juta. Dia mengatakan, pemilik truk hanya mengeluarkan biaya tersebut sekali.
Haryo juga mengungkap, pihaknya menyediakan alternatif energi untuk masyarakat melalui konversi motor ke CNG. Jika saat ini harga Pertalite Rp 10 ribu per liter, dengan konversi CNG pemilik motor hanya mengeluarkan Rp 4.500 setara seliter.
Dia mengatakan, untuk konversi motor ini pihaknya juga telah bekerjasama dengan Paxel. “Biaya investasi di sini adalah Rp 3,5 sampai Rp 4 juta, artinya kalau misalnya konversi ini juga kami bisa mendapatkan dukungan dari Komisi VII,” katanya.
Program konversi ini juga menyasar mobil. Dia mengatakan, mobil dinas Pertamina akan dikonversi menjadi CNG.
“Insyaallah seluruh kendaraan dinas Pertamina kami mulai dulu untuk melakukan konversi ini. Dan ini pun efisiensi dari bahan bakar kita bisa dapat Rp 30 juta per tahun per unit. Sehingga kalau misalnya perusahaan-perusahaan swasta atau yang lain mau memanfaatkan ini tentunya ada pengurangan biaya operasional untuk bahan bakar hampir 55% per mobil. Ini juga kami dorong di kuartal I di 2023 ini,” ujarnya.(red)