Soal Kebersihan, Kesadaran Masyarakat Masih Kurang

0
IMG-20200221-WA0061

Laporan : M Riri S.

Sukabumi, kutipan-news.co.id – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, menilai masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal mengurangi resiko sampah. Hal itu terlihat, saat kegiatan memungut sampah di sejumlah titik ruas jalan.

“Masih sangat jauh, kesadaran masyarakat. Karena masalah sampah menjadi tanggungjawab bersama,”terang Fahmi, usai memimpin langsung kegiatan pungut sampah. Jum’at (21/02/2020).
Untuk itu, Fahmi mengajak, mari bersama sama untuk berkolaborasi dalam mengurangi resiko sampah.

“Aksi tadi, tidak hanya mengumpulkan sampah saja. Namun juga memberikan edukasi kepada masyarakat terutama para pedagagang kaki lima,”ujarnya.

Karena harapannya, aksi pungut sampah ini mengajak masyarakat untuk memilah sampah sebelum diangkut dan dibuang ke TPSA.

“Ya harapannya, sampah yang di produksi harus terpilah lebih awal agar midah penangannya,”pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi Adil Budiman menyebut. Hari ini puncaknya kegiatan HPSN.

“Sebelumnya, kita sudah melakukan sosialiasi baik di tingkat kelurahan maupun Kecamatan serta para pedagang agar menyiapkan tempah sampah. Sekaligus, memberikan edukasi tentang pengurangan resiko sampah,”Bebernya.

Upaya lain, pihaknya juga mengajak untuk memilah sampah terlebih dahulu baik organik maupun non organik.

“Dengan pemilihan sampah dari sumbernya, apakah bisa bernilai ekonomis bisa dijual, atau uang organiknya bisa dijadikan kompos itu bisa mengurangi resiko sampah”tuturnya.

“Karena kondisi lahan TPA kita, tinggal 1,2 hektare. Lahan ini akan dibangun landfiil oleh Provinsi. Menurut Satker, akan dilelangkan,”paparnya.

Kalau landfill jadi dibangun, nafas kita akan sedikit lega karena akan memperpanjang usia TPSA di Cukundul.

“Dengan landfill, yang dibuat usia akan bertambah hingga tiha tahun lagi,”tandasnya.

Disinggung mengenai kesadaran masyarakat yang masih kurang, Adil menyebut, pihak nya telah melakukan sosialiasi dari kelutahan hingga ke tingkat RW, bahkan kampanye melalui berbagai media.

“Minimalnya, jika sering mendengar masyarakat lama -lama akan faham akan kebersihan dan bisa mengurangi resiko sampah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!