Memasuki Penghujan Warga Ciasem Tengah Was-was Minta BBWS Bangun TPT Permanen

Subang, Kutipan-news.co.id – Memasuki musim penghujan warga Pantura Ciasem, Dusun Krajan Timur, Desa Ciasem Tengah, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat di hantui rasa was-was dan khawatir banjir besar mengancam permukiman mereka.
Pasalnya Kali Cijengkol yang bermuara ke sungai Ciasem sering meluap hingga permukiman warga sekitar terendam banjir.
Meski saat ini tanggul yang sebelumnya jebol telah di lakukan penanggulangan sementara dengan di lakukan perbaikan di lokasi tanggul telah di pasang geobag atau tumpukan karung yang berisi pasir namun kondisi ini di rasakan kurang maksimal.
Pantauan di lokasi tumpukan geobag berisi tumpukan karung yang berisi karung berisi pasir telah terpasang namun di lokasi tanggul Tembok Penahan Tanah yang ambruk kerusakan semakin meluas.
Menurut Umar, Tembok Penahan Tanah (TPT) yang ambruk sebumnya sepanjang 40 meter namun dalam 5 bulan terakhir tembok penahan tanah ambruk menjadi 60 meter hingga kini belum di lakukan perbaikan permanen pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum ( BBWS ).
“Saat ini kondisi Tembok Penahan Tanah yang berada di daerah aliran sungai Kali Cijengkol yang ambruk telah di lakukan penanganan sementara terpasang berupa peninggian dan penguatan dengan geobag berupa tumpukan karung yang berisi pasir di letakan berjejer tak jauh dari TPT ambruk .” Ujar Umar Warga Desa Ciasem Tengah .
Menurutnya dengan telah di lakukan penanggulangan sementara oleh BBWS di TPT ambruk hingga kini belum di lakukan perbaikan secara permanen membuat warga khawatir. Pasalnya di lokasi TPT ambruk lokasinya berada tak jauh dari permukiman warga.
Diwaktu jangka panjang tumpukan karung akan tergerus, jelasnya.
Kepala Desa Ciasem Tengah Mista Rangun ketika di temui media mengatakan, meski telah di lakukan penanggulangan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Citarum di bangunnya Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan tumpukan karung namun di kalangan warga masih banyak kekhawatiran saat ini memasuki musim penghujan di sebabkan kondisi Kali Cijengkol sering meluap dan arus air sungai Cijengkol sangat deras. Rabu (13/11/24).
“Kami pemerintah Desa Ciasem Tengah telah melakukan berbagai upaya agar Tembok Penahan Tanah di lakukan perbaikan permanen namun hingga kini belum di kabulkan,” ujarnya.
Mista Rangun mengungkapkan, saat ini tanggul kritis belum di lakukan perbaikan permanen ini mengkhawatirkan warga pasalnya debit air Kali Cijengkol sering meningkat dan khawatir tebing kali semakin terkikis.
“Tembok Penahan Tanah dialiran Kali Cijengkol yang ambruk kondisinya mengkhawatirkan. Kalau dibiarkan, tak kunjung di bangun Tembok Penahan Tanah (TPT) permanen oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum ( BBWS ) warga sangat was-was sewaktu-waktu tumpukan geobag tumpukan karung berisi pasir bisa terkikis . Mengingat saat ini, ketika musim penghujan air Kali Cijengkol dan Sungai Ciasem sering meningkat,” pungkasnya. (Ahdiyat)