Jadi Kota Industri Terbesar di Asia, Karawang Sarankan Lock Down

0
IMG-20200327-WA0057

Karawang, kutipan-news.co.id – Politisi Golkar Firlie Ganinduto angkat bicara dengan melihat situasi terkini, atas merambah pesatnya musibah wabah Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, Per-hari ini wabah tersebut sudah banyak merenggut nyawa. Tercatat sebanyak 78 orang meninggal dunia, dari 893 kasus terpapar positif Covid-19.

“Ini adalah data resmi dan tidak bisa dipungkiri. Masih ada kasus-kasus lain yang tidak terdata dengan baik. Artinya, pandemic ini sudah harus menjadi perhatian seluruh Pemimpin negeri ini, karena dengan stastik ini, Indonesia menjadi negara Nomor 2 dengan persentase kematian terbesar di bawah Italia,”ungkap Firlie.

Dikatakan Firlie, Data menunjukan bahwa Jakarta telah menjadi epicentrum penularan Covid-19, dengan banyaknya kasus positif berasal dari Jakarta. Secara geografis, Karawang hanya berjarak 73 KM dari Jakarta yang di hubungkan oleh jalan Toll.

Ditambah lagi Karawang adalah salah satu daerah industri terbesar di Asia Tenggara, sehingga banyak tenaga kerja asing yang berdomisili di Karawang.

“Dua hal utama ini yang membuat Karawang menjadi daerah yang
sangat rawan menularnya Covid-19 ini kepada masyarakatnya. Bahkan, awal pekan ini, kita semua di kejutkan oleh pengumuman bahwa kepala daerah dan beberapa pejabatnya dinyatakan positif Covid-19.

Dengan fakta diatas, Pemda Karawang harus berani mengambil sikap untuk melindungi masyarakatnya dari epidemic ini. Tentunya upaya “Lock Down” harus menjadi scenario utama
layaknya kota Tegal yang cukup berani menerapkan penutupan akses keluar dan masuk barang. tentunya dengan dipertimbangkan segala resiko dan implikasinya terhadap aktifitas social ekonomi masyarakat,”beber Firlie.

Firlie Juga memaparkan, bahwa
upaya-upaya tersebut penting untuk dipertimbangkan, dalam menjaga agar wabah ini tidak masuk ke wilayah Karawang dan masyarakat dapat menjalankan kegiatan sehari-hari. Apalagi Karawang adalah jantung industri di Indonesia.

“Untuk lebih detailnya, Pemda juga dinilai perlu mengalokasikan anggaran terhadap penanganan Covid-19. Perlu di cermati pembagian dana tersebut jangan hanya focus terhadap penanganan medis saja, namun perlu dipertimbangkan alokasi dana untuk melangsungkan
kehidupan masyarakat Karawang.

Kebutuhan sembako masyarakat harus menjadi prioritas ditengah-tengah social distance yang dianjurkan pemerintah pusat. Pemda juga harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pejuang medis yang bekerja di rumah sakit-rumah sakit,”papar Firlie.

Firlie berharap Himbauan kepada masyarakat untuk pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan isolasi mandiri untuk menghindari penularan Covid-19, Khususnya pemuda-pemudi Karawang agar membatasi aktifitas yang berkontak langsung dengan orang lain.

“Ingat, resiko menjadi carrier atau pembawa virus ada pada pemuda-pemudi yang dapat menularkan ke sanak keluarganya, sehingga akan lebih rentan penularan itu terjadi.

Lebih baik kita berkorban sedikit dengan mengurungkan diri beberapa hari, agar pandemic Covid-19 ini tidak mewabah di Karawang,”Pungkasnya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!