Proses KBM di Rumah Diperpanjang, Pelajar di Bandung Merasa Jenuh

Laporan : Saifal.
Bandung, kutipan-news.co.id – Atas intruksi Pemerinah setelah dua minggu proses belajar mengajar dilakukan di rumah masing-masing, Hal tersebut untuk memutus mata rantai penyebaran bahaya virus Corona atau COVID-19.
Kini Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali memperpanjang proses belajar mengajar dirumah hingga tanggal 13 April mendatang.
Namun siapa sangka ternyata hal tersebut membuat jenuh para pelajar. Sabrina misalnya, menurut siswa SMA asal Kota Bandung ini merasa capek jika harus belajar dirumah.
“Capek saja banyak banget tugas, belum lagi kalau wifi di rumah lagi jelek,” Kata Sabrina, Rabu, (1/4/2020).
Siswa kelas 1 SMA ini mengaku lebih enak belajar di sekolah, sebab bisa langsung mendengarkan penjelasan dari guru, dan berdiskusi dengan guru.
“Lebih enak belajar di sekolah aja, penjelasan guru lebih gampang ngerti, bisa tanya-tanya langsung, bisa diskusi sama temen, walaupun pulang sore tapi gak jenuh,” tambahnya.
Senada dengan Fajar Rizki, siswa SMP kelas VII di salah satu sekolah di cimahi ini mengaku jenuh dengan kondisi belajar di rumah.
Selain kendala teknologi, iya juga merasa jenuh karena tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya.
“Bosan belajar di Rumah terus, tidak bisa nanya sama guru, tidak bisa nanya ke teman juga,” katanya di tempat yang berbeda.
Selain itu, belajar dirumah juga menurutnya merubah kebiasaan lama, harusnya langsung diterangkan oleh guru, kini harus lewat aplikasi WhatsApp, dan bergantung pada jaringan internet.
“Dirumah sedikit susah, harus ada internet, kalau tidak ada internet nunggu tugas baru cari wifi,” Tuturnya.
Senada dengan M hafiz, salah satu siswa SD kelas V di Cimahi ini mengaku lebih seru belajar di sekolah, selain bisa bercengkrama dan berdiskusi dengan teman-temannya, iya juga mengaku bisa bertanya pada gurunya.
“Kalau disekolah kan bisa main sama teman, bisa juga langsung bertanya ke guru,” tuturnya.
Para pelajar ini terpaksa belajar di rumah karena pandemi virus Corona atau covid 19.