Pasien Positif Corona di Subang Meningkat, Tak Lama Lagi PSBB Bakal Diterapkan

0
IMG-20200430-WA0079

Laporan : Rohman.

Subang, kutipan-news.co.id – Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Subang, dr. Maxi mengungkapkan adanya penambahan jumlah positif covid-19 hasil rapid tes di Kabupaten Subang, dari sebelumnya 56 orang kini bertambah menjadi 73 orang.

Penambahan jumlah tersebut dari hasil rapid tes mandiri yang dilakukan oleh masyarakat, perorangan, maupun institusi,” ungkapnya saat konferensi pers di posko gugus tugas covid-19. Kamis, (30/4/2020).

Ditambahkannya, Hal tersebut tetap menjadi tanggung jawabnya, karena walaupun mereka mandiri rapid tesnya, sesuai protap harus dilakukan tes swab.

“Dari total 73 orang ini yang sudah kami dilakukan tes swab tahap kesatu itu 26 orang, kemarin 20 orang, jadi total sudah 46 orang. Sisanya akan kami lanjutkan tes swab kedua,” jelas Dr.Maxi.

Pihaknya juga menambahkan, Untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus covid-19 secara masif, pihaknya selangkah lebih maju, dengan melakukan tracing kepada mereka yang melakukan kontak langsung secara erat dengan warga yang hasil rapid tesnya positif, baik itu keluarga, tetangga, ataupun masyarakat secara umum.

“Artinya kita sudah melakukan upaya maksimal untuk bagaimana pencegahan penularan virus covid-19 di Subang melalui tracing tersebut,” paparnya.

Selanjutnya, kata dr.Maxi, mulai hari ini adanya pasien positif covid-19 pertama di Subang, Mr.P yakni orang Kecamatan Kalijati, yang dipulangkan ke rumahnya untuk menjalani isolasi mandiri tentunya sudah sesuai protap Menteri Kesehatan.

“Sebelumnya memang terjadi keresahan dilingkungan yang berdekatan rumahnya dengan Mr.P itu saat mengetahui rencana diisolasi mandiri di rumahnya, tapi setelah kemarin telah diajak diskusi dengan masyarakat, tokoh masyarakat, didampingi bersama ketua Satlak sekaligus Ketua BPBD Subang, H.Hidayat, Kasdim 0605 Subang, Muspika Kalijati, dan Pemdes setempat, akhirnya warga setempat dapat menerima proses isolasi mandiri tersebut,” tandasnya.

Kemudian dr.Maxi pun menjelaskan alasan mengapa Mr.P dipulangkan dan dipilih opsi diisolasi mandiri di rumahnya dibandingkan dengan dirawat di alamanda Subang.

“Jadi kami menjalankan isolasi mandiri mr.P itu sesuai protap kesehatan yang ada dan hal itu juga melihat perkembangan kesehatan yang bersangkutan selama berada diisolasi mandiri di RSUD Subang, yang kondisinya malah kurang membaik mungkin juga faktor psikologi yang terganggu, sehingga kami putuskan dengan berbagai pertimbangan kajian medis dan resiko mengembalikan lagi ke lingkungan dimana ia tinggal dengan harapan kondisinya semakin membaik dan entunya hal ini dengan pengawasan tim gugus tugas,” imbuhnya.

Untuk mencegah penularan, yang bersangkutan tinggal dirumahnya sendiri tanpa ditemani keluarganya.

“Jadi saya tegaskan bahwa keputusan isolasi mandiri mr.P itu bukan hanya keputusan gugus tugas covid-19 subang saja, tetapi berlaku secara nasional,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!