Alokasikan Dana DBH Untuk Corona dan Pembangunan Mushola, Ini Penjelasannya

Karawang, kutipan-news.co.id – Disaat seluruh manusia dilarang untuk beribadah ke mesjid akibat virus corona, justru Pemerintah Desa Kiara Payung, Kecamatan Klari memprioritaskan anggaran Dana Bagi Hasil (DBH) untuk pembangunan mushola dan penanganan covid.

Sekretaris Desa Kiarapayung, Rana menyampaikan untuk pembangunan mushola dianggarkan sebanyak 96 juta dan 10 juta untuk penanganan corona.

” Dengan adanya wabah jangan membuat kita lemah untuk beribadah,” ucapnya.

Meski banyak yang sudah menerapkan distancing, namun bagi dia jika tempat beribadah ditinggalkan umatnya maka sama saja dengan tidak percaya akan kebesaran pemilik seluruh alam ini.

” Menghindari keramaian seperti kumpul kumpul, belanja di pasar boleh saja ditutup tapi untuk tempat ibadah alangkah baiknya tidak ditutup,” terangnya.

Jika perlu kata dia, di setiap tempat ibadah baik itu mesjid mesjid sediakan fasilitas untuk penanganan covid. Seperti penyemprotan disinfektan sebelum masuk ke mesjid dan tetap menggunakan masker saat pergi ke mesjid.

” Makanya kita anggarkan untuk penanganan covid juga nantinya di mesjid mesjid akan kita buat penyemprotan bagi jamaah dan tempat ibadah agar steril dari virus corona,” ungkapnya.

Selebihnya kata dia anggaran dari DBH tersebut dialokasikan untuk tunjangan perangkat desa seperti Kepala Dusun (Kadus), RT serta Linmas.

” Ini juga merupakan hasil musyawarah terlebih dahulu mengingat saat ini sedang ramainya wabah virus corona,” terangnya.

Dia berharap bahwa dengan dialokasikannya anggaran untuk pembangunan mushola dan penanganan covid tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat yang hendak ingin melaksanakan ibdahan saat berkunjung ke kantor pelayanan desa.

” Mushola desa kita bangun agar masyarakat tidak harus pergi beribadah jauh jauh saat berada di kantor desa,” pungkasnya. (crl/red)