Dianggap Tak Layak Konsumsi, Dedi Mulyadi: Bulog Harus  Jamin Kualitas Beras 

0
Dedi Mulyadi Pantau bulog

Laporan: Rohman.

Purwakarta, kutipan-news.co.id – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar, Dedi Mulyadi angkat bicara soal sebagian beras bantuan yang diberikan Kemensos melalui Bulog untuk Kabupaten di Jawa Barat, yang dianggap tak layak konsumsi, bahkan Kabupaten Purwakarta dan Karawang pun mengembalikan beras tersebut.

Kejadian tersebut menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Fraksi Golkar Dedi Mulyadi, pihaknya menyayangkan hal itu bisa terjadi, untungnya dianggap sebagai sampel beras dan belum dikonsumsi masyarakat.

“Kan ini beras yang dibeli oleh uang Negara ya, uang rakyat juga, artinya tidak gratis, maka harus diberikan beras yang bagus untuk masyarakat,” ucap Dedi, sambil menunjukkan sampel beras yang dikembalikan Dinsos Purwakarta, kepada awak media di gudang Bulog Purwakarta. Minggu, (17/5/2020).

Untuk memastikan kualitas beras layak konsumsi, Dedi Mulyadi juga meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) meningkatkan proses quality control (QC) beras sebelum didistribusikan ke masyarakat.

“Pemeriksaannya harus karung-perkarung, ini untuk menjaga kualitas beras agar tetap sesuai ketentuan dan layak konsumi, jangan sampai masyarakat diributkan oleh kualiatas beras yang akan mereka makan,” kata Dedi Mulyadi.

Menurut Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar itu, dalam setiap pengadaan beras yang dilakukan, Bulog hendaknya tetap mengikuti prosedur ketat sesuai standar pengelolaan bahan pangan.

“Pengawasan mutu beras hendaknya tidak hanya dilakukan saat beras masuk ke Bulog, tapi beras yang sudah tersimpan di dalam gudang juga terus dirawat dengan cara standar pengawasan mutu,” ujarnya.

Dikatakannya, Dulu sebelum dikeluarkan, beras diperiksa setiap karungnya dengan cara dicolok dengan pipa besi untuk memastikan kondisi beras.

“Karena stok yang dikelola Bulog jumlahnya banyak, bahkan mencapai jutaan ton, potensi kerusakan pada beberapa karung yang disimpan pasti ada,” ungkapnya.

Ditambahkan Dedi Mulyadi, Jika disimpan terlalu lama beras yang berpotensi menurun kualitasnya.

“Beras adalah komoditi yang mudah rusak karena dalam setiap butiran masih ada unsur-unsur kimia yang bisa mempengari perubahan fisiologis,” tandasnya.

Sementara, saat dihubungi melalui sambungan seluler, Direktur Komersial Bulog Mansur Siri berjanji akan memperbaiki pengawasan mutu beras, sebelum didistribusikan.

“Berkaitan dengan adanya kerusakan atau anggap saja penurunan kualitas beras dari bulog, kita pastikan hal itu bukan merupakan faktor kesengajaan,” ucap Mansur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!