Hari Lahir Pancasila, Tugu Benteng Pancasila Ikon Subang Tak Terurus

0
TUGU BENTENG PANCASILA SUBANG

Laporan : Rohman.

Subang, kutipan-news.co.id – Setiap tanggal 1 Juni bangsa Indonesia, memperingati hari lahirnya Pancasila dan juga menjadi hari libur nasional, sementara di Kabupaten Subang sendiri memiliki tugu benteng pancasila, namun kini tak terurus.

Padahal, Peringatan Hari Lahir Pancasila itu sendiri mengacu pada sejarah dicetuskannya lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945 oleh Presiden pertama RI, Soekarno, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Menurut Mantan Kadisdikbud Kabupaten Subang, E.Kusdinar menjelaskan, jika pembangunan tugu tersebut tidak lepas dari sejarah rakyat Subang yang mencintai falsafah Pancasila, dari rongrongan komunisme.

“Ketika itu, wilayah Subang memiliki kultur perkebunan yang sangat kental dalam kultur perkebunan itulah, Ideologi Pancasila banyak dirongrong oleh pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI),” ungkapnya.

Dikatakannya, Banyak organisasi sayap PKI yang pengaruhi mandor dan buruh tani di perkebunan Seperti, Barisan Tani (BTI), Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani), dan lainnya yang sangat kuat dan saking kuatnya pengaruh komunisme, maka pada tahun 1965-an Subang dikenal dengan istilah baskom atau Basis Komunisme.

“Ketika itu PKI sudah dibubarkan oleh negara, bahkan masyarakat Subang sudah seutuhnya kembali pada ideologi pancasila, namun menurut Bupati saat itu, yaitu Pak Atju merasa gerah, pada stigma Subang yang Baskom dan maka dibangunlah Tugu Benteng Pancasila,” tambahnya.

E.Kusdinar juga mengatakan bahwa kondisi tugu yang sarat sejarah itu saat ini sungguh mengkhawatirkan, di setiap sela-sela paving block nya tumbuh rumput liar dengan subur dan sudut-sudutnya juga dipenuhi tumpukan sampah.

“Belum lagi setiap temboknya penuh dengan coretan tangan-tangan manusia tidak bertanggung jawab dan selain itu pagar di sekeliling tugu benteng pancasila juga sudah tidak utuh, sebagian rusak tidak tersentuh perbaikan,” terangnya.

Sementara, warga Subang lainnya Andri Gunawan juga menyayangkan tugu yang sarat akan sejarah dan sudah menjadi simbol dari Kabupaten Subang selain Wisma karya ini, keadaannya memprihatinkan serta tidak terurus dan bahkan saya juga khawatir jika dibiarkan lama tidak terurus bangunan tugu itu nasibnya sama dengan bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah lainnya di Kabupaten Subang yang terbengkalai seperti Hotel Subang Plaza dan Big House misalnya.

“Ya sayang saja, padahal ini di sekitar tugu ini juga ada ruang publik, namun keadaannya juga sama tidak terurus dan Pemerintahnya saat ini lagi sibuk urus korona barangkali, sampai-sampai hari lahir pancasila saja tidak mempengaruhi tugu ini menjadi lebih baik,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!