“Belum Siap”, Dinas Pendidikan Terlalu Memaksakan SMP UNBK

0

KARAWANG, kutipan-news.co.id – Upaya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang mewajibkan seluruh sekolah untuk melaksanakan Ujian Nasinal Berbasis Komputer (UNBK) bagi SMP di Karawang nampaknya masih terlalu memaksakan dan belum bisa dilaksanakan secara penuh. Pasalnya dari sekian sekolah hanya beberapa sekolah yang menggunakan ujian melalui UNBK di Karawang tahun ini.

Seperti yang dialami oleh SMPN 1 Tirtamulya, Apih Sodikin Wakasek Kesiswaan di sekolahnya itu mengaku bahwa untuk sekolah yang sudah paling vaforit di lingkungannya itu saja belum bisa memastikan UNBK mandiri di sekolah. Bayangkan saja kata dia jika Dinas Pendidikan masih memaksakan SMP untuk UNBK mungkin masih banyak sekolah yang menumpang atau memggunakan fasilitas di sekolah lain. ” Disini aja mungkin akan menumpang di SMK lain,” ucapnya.

Jika dilihat dari fasilitas masih banyak kekurangan mulai dari jumlah unit komputer serta kesiapan sekolah dalam melaksanakan UNBK. Jika dinas pendidikan tetap memaksakan sekolah ada beberapa pertimbangan bagi sekolah yang belum memiliki fasilitas yang memadai. ” Kalau menumpang kita harus kerja ektra untuk siswa bisa sampai ke lokasi UNBK di sekolah lain nangi, harus menyediakan kendaraan bagi siswa karena bahaya kalau siswa harus pergi ke sekolah jauh,” ungkapnya.

Belum lagi kata dia kesiapan siswa dan sekolah selain fasilitas pihak sekolah juga mau tidak mau harus memfasilitasi segala kebutuhan saat pelaksanaan UNBK nanti. Pertama belum lagi biaya sewa fasilitas UNBK yang menumpang, kendaraan umum bagi siswa serta kinerja tugas pengawas sekolah. ” Banyak pertimbangannya, kalau kata saya jika belum siap jangan memaksakan sekolah, sekolah sekolah di kota mungkin mampu tapi gimana nasib sekolah yang berada di pelosok dengan kurangnya fasilitas, kalau sekolah belum merata jangan memaksakan sekolah,” pesannya.

Sebelumnya Kabid SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang, Cecep menjelaskan dalam pelaksanaan ujian nasional baik swasta maupun negeri harus berbasis komputer. ” Siap tidak siap harus UNBK,” ucapnya.

Dengan jumlah peserta ujian yang banyak harus dimbangi pula dengan jumlah unit komputer yang dibutuhkan oleh sekolah. Jika dalam setiap satu sekolah memiliki jumlah peserta sebanyak 500 peserta ujian minimal kata dia setengah dari jumlah peserta unit komputer yang dibutuhkan dalam satu sekolah. ” Tahun depan kita wajibkan semua untuk UNBK,” tuturnya.

Menurutnya jika pihak sekolah masih terkendala dengan kebutuhan unit komputer yang belum memadai, mereka bisa melaksanakan UNBK dengan menumpang di sekolah lain. Namun kali ini dari jumlah sekolah SMP yang ada di karawang tidak sebanding dengan jumlah SMP yang sudah menggunakan UNBK. ” Bagi yang belum bisa melalsanakan secara mandiri bisa menumpang di sekolah lain,” terangnya.

Dia berharap bahwa pelaksanan ujian tahun depan seluruh sekolah SMP di Karawang bisa melaksanakan ujian dengan berbasis komputer. Sebab, diketahui sendiri kata dia pelaksanaan ujian dengan berbasis komputer sudah diberlakukan di kota kota besar lainnya. ” Karawang ni sudah termasuk terlambat atau ketinggalan, makanya tahun depan kita harus bisa UNBK siap tidak siap harus siap, kota lain aja bisa,” ungkapnya.

Laporan : Yana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!