Karawang, kutipan-news.co.id – Sikap arogansi diduga di lakukan oleh pihak Rumah Sakit (RS) Lira Medika, Karen telah berani mengusir awak media untuk bertugas.
Perlakuan pengusiran diterima oleh salah seorang jurnalis Karawang Bekasi Ekspres (KBE), Hudri Amin. Ia diusir oleh manajemen RS Lira saat mengikuti jalannya pertemuan manajemen di RS dengan salah satu yayasan.
Seperti di ketahui sebelumnya, viralnya pemberitaan tentang penemuan limbah B3 yang tercecer di TPS area jalan baru, mencatut nama sebuah yayasan yang ada di Karawang.
Disaat saat pembahas dugaan dengan sengaja membuang limbah medis di lokasi TPS tersebut hingga menjadi cemoohan warga dan publik, dan sedang diusut oleh pihak kepolisian.
Hudri menceritakan awalnya ia mendapat informasi akan ada pertemuan salah satu yayasan dengan manajemen RS Lira. Ia yang memang ingin mewawancarai manajemen RS Lira soal kasus pembuangan limbah medis kemudian datang ke lokasi pertemuan di Gedung RS Lira, Palumbonsari Kecamatan Karawang Wetan.
Setelah sampai di lokasi, Hudri meminta izin kepada customer service pihak RS.
“Dari mana Mas?.” ujar pihak RS Lira.
“Dari Koran KBE, mau liput pertemuan,” jawab Hudri.
Hudri diminta menunggu terlebih dahulu. Tak lama, pihak RS Lira yang tadi meminta izin dahulu kepada atasan ya datang lagi, dan meminta Hudri mengikuti dia ke ruangan tempat pertemuan dilaksanakan dan langsung mencari tempat duduk.
“Awalnya suruh nunggu mau minta konfirmasi lagi, nah pihak RS datang lagi sambil nyuruh saya ikut buat diantar di ruangan pertemuan,” beber Hudri.
Di antara peserta yang hadir dalam pertemuan itu, Hudri mengambil foto, dan merekam jalannya pertemuan yang sempat terjadi cek- cok antara dua belah pihak yayasan dan manajemen RS Lira, dan cek cok tersebut diantaranya membahas siapa yang harus bertanggung jawab soal adanya kasus pembuangan limbah medis RS Lira yang saat ini kasusnya tengah ditangani pihak kepolisian.
Hudri yang terus menyimak perdebatan tiba-tiba ditanya oleh perwakilan manajemen, darimana, Hudri menjawab sebagaimana jawaban yang ia berikan pada customer serivce RS Lira, “Dari KBE,” kata Hudri.
Wajah seisi ruangan kata Hudri tampak kaget. Bukan tanpa sebab, pembicaraan dan perdebatan kedua pihak sudah panas dan banyak informasi yang Hudri dapatkan saat mengikuti pertemuan itu, terkiat soal kronologis dan kasus limbah medis RS Lira.
Lalu Hudri diusir ke luar dari ruangan. Saat bergegas ke luar, ternyata dia dikejar oleh salah satu perwakilan RS Lira. Tidak lama, menyusul datang sekuriti RS Lira ke tempat Hudri.
Ia langsung digiring ke ruangan sekuriti. Di dalam ruangan Hudri ditanya beberapa hal, bahkan foto dan rekaman yang Hudri simpan di handphonenya diminta dihapus.
“Saya tolak,” ucap Hudri.
Buntut dari kejadian ini Hudri yang langsung melaporkannya ke jajaran redaksi KBE berniat akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Ia didampingi jajaran redaksi KBE berencana akan membuat laporan kepolisian atas dugaan penghalang-halangan tugas jurnalistik yang sedang ia kerjakan.
“Persoalan ini sedang kami kaji, dan sudah berkomunikasi dengan pimpinan redaksi dan perusahaan, rencananya keputusan besok kita akan putuskan, soal kemungkinan membuka laporan kepolisian atau tidaknya,”Pungkasnya (red).