Perkembangan LRT Bandung Raya

Bandung, Kutipan-news.co.id – Pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat mencanangkan Light Rail Transit untuk mobilitas perkeretaapian guna mengurai kemacetan Bandung Raya dengan fasilitas bus rapid transit, flyover, dan underpass. LRT Bandung Raya sudah sampai ke tahap pra-feasibility study.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Koswara Hanafi menyampaikan bahwa LRT Bandung Raya siap memasuki tahap selanjutnya lewat pembiayaan pusat.
“Kami sudah ajukan ke Kementerian Keuangan untuk masuk tahap FS. Setelah itu, ada tahapan lainnya yang akan diselesaikan agar bisa menjadi dokumen yang miliki nilai untuk menarik investor,” katanya, Kamis (24/3/2022).
Tahapan FS nanti bakal dilakukan penelitian atau kajian terkait bisa atau tidak proyek ini dilakukan dengan berhasil. Ada tujuh koridor, kata Koswara, akan ada dalam proyek LRT ini, dengan tiga diantaranya menjadi fokus dibagi tiga fase.
“Pertama kami fokus ke koridor Babakan Siliwangi sampai Leuwipanjang, kedua Leuwipanjang ke Tegalluar, dan ketiga penambahan sampai ke Jatinangor,” ujarnya.
Koswara juga menyebut pihaknya akan melelang dahulu lewat skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha. Pemkot Bandung, lanjutnya, sudah ada koridor yang diminati kuat, yakni pihak SMRT Singapura.
“Kami tinggal pastikan nanti ke pemkot apakah SMRT yakin untuk keseluruhan pembiayaan sampai ke desain dan operasionalnya atau tidak,” katanya.
Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menanggapi bahwa koridor Babakan Siliwangi- Leuwipanjang sudah dimenangkan oleh SMRT Singapura. Yana mengakui dia sudah lakukan pertemuan dengan mereka terkait kelanjutan lelang itu.
“Mereka siap dengan pembiayaan dan melanjutkan sebagai hak pemenang lelang serta siap dengan teknologi baru,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Kota Bandung, Anton Sunarwibowo menyampaikan penyelesaian transportasi Kota Bandung memang tak bisa diselesaikan oleh Pemkot Bandung.
“Kami sambut baik dukungan pemprov terkait LRT. Sudah dari lama kami membuat rencana induk cekungan transportasi Kota Bandung lewat perwal yang ada,” katanya.
Dia berharap ke depannya akan ada regulasi yang disepakati dan dikeluarkan bersama antara pemkot dengan pemprov terkait percepatan transportasi di Bandung baik BRT maupun LRT.
“Kami harap bisa ada peraturan bersama yang dicanangkan pemkot dan pemprov soal transportasi Bandung. Dishub kota dan provinsi perlu kerjasama untuk sosialisasi ini,” katanya. (red)