Tuntut Bupati Mundur, HMI Subang Gerudug Kantor DPRD Dan Pemda

0
IMG-20230713-WA0001

Subang, Kutipan-newd.co.id – Puluhan mahasiswa Subang, yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Cabang Subang, menggelar aksi ujuk rasa didepan kantor Pemerintahan Daerah (Pemda), dan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Subang, dengan agenda tuntutan agar Bupati Subang, mundur dari jabatannya. Kamis, (13/07/2023) .

Dalam orasinya, Ketua umum HMI Cabang Subang, M.Alianaba menyampaikan bahwa semenjak kepemimpinan Bupati dan wakil Bupati terpilih di tahun 2018 lalu, malah semakin amburadul, terlihat jelas bahwasannya dalam perjalanannya selama 5 tahun masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Subang oleh H. Ruhimat dan Agus Maskur sudah jelas dalam pengelolaan APBD Kabupaten Subang malah semakin carut marut.

“Terlihat jelas ketika kita ketahui bersama bahwa sumber- sumber APBD kita hanya bergantung pada bantuan pusat dan provinsi dan dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Subang tidak bisa memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang seharusnya bisa lebih besar daripada bantuan-bantuan tersebut, dan kami HMI  Cabang Subang dalam hal ini menyarankan kepada Bupati Kabupaten Subang untuk segera sadar bahwa ketika sudah tidak mampu dalam memperbaiki Subang hari ini baiknya agar segera mundur,” ungkapnya.

Dirinya juga menyebut, bahwa sudah terlalu banyak pencitraan-pencitraan yang telah beliau perlihatkan untuk mendapatkan penghargaan-penghargaan yang tidak ada manfaatnya untuk masyarakat subang, ditambah Pemerintah Daerah Subang, gagal dalam merealisasikan perencanaan-perencanaan yang sudah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Subang.

“Lebih parahnya lagi, malah membuat kegiatan yang skalanya tidak prioritas dan tidak tertuang dalam RPJMD seakan menjadi wajib dan seperti kegiatan refleksi yang di lakukan di setiap kecamatan, Padahal di dalamnya hanyalah acara kampanye bupati,” jelasnya.

Mengingat bahwa sebagaimana ketentuan yang berlaku terkait anggaran daerah itu hanya diperuntukan bagi pembangunan paksa untuk menanggung acara refleksi fasilitas sosial yang bermanfaat untuk masyarakat.

“Dengan fenomena refleksi yang sedang digiatkan oleh Pemkab Subang kami menemukan adanya penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Bupati melalui kegiatan tersebut dengan memanfaatkan jabatannya bisa melaksanakan kegiatan refleksi dengan menggunakan yang ada di daerah baik fasilitas umum atau anggaran daerah atau kewilayahan, maka hal ini sudah menyalahi aturan dan tidak mengindahkan kebutuhan daripada masyarakat umumnya,” paparnya.

HMI Cabang Subang mendesak kepada Bupati dan Wakil Bupati untuk segera mengundurkan diri sebagaimana ikrar Bupati yang ditantangani dengan materai jika tidak sanggup dalam merealisasikan janji-janji politiknya, daripada hanya menambah beban daerah dan beban masyarakat dan tuntutan yang kami sampaikan kepada pemkab Subang, merupakan bentuk aspirasi dan kecintaan kami kepada Subang dan jika Pemkab Subang Ada niatan baik untuk  Rakyat Subang maka segala bentuk penyataan ini harus bisa terpenuhi.

“Adapun 5 poin pernyataan sikap HMI Cabang Subang terhadap Bupati dan Wakil Bupati Subang serta DPRD Subang :

1. Transparansi Anggaran dan keterbukaan Informasi Publik, Reformasi Birokrasi serta Upaya mengindahkan Supremasi Hukum dengan menyampaikan ke Media Massa secara berkala.

2. Hentikan kegiatan-kegiatan yang tidak substansial dan tidak bermanfaat seperti kegiatan refleksi dan launching program yang hanya menghamburkan anggaran daerah dan kewilayahan.

3. Menuntut kepada Pemerintah Daerah untuk melakukan Forum Group Dicusion (FGD) dengan menyertakan Ahli Ekonomi, Ahli Hukum tata Negara, Ahli Administrasi Publik, Ahli Sosial Budaya membedah Potensi, Rencana dan Eksekusi Arah terarah Pembangunan Subang Berkelanjutan.

4. Menuntut kepada DPRD Kabupaten Subang untuk mengevaluasi kebijakan- kebijakan yang sudah ditetapkan dan melakukan analisis bersama dengan semua unsur keterwakilan Se-Kabupaten Subang untuk kebijakan yang tepat.

5. Menuntut kepada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Subang untuk segera mengundurkan diri dari jabatannya karena dirasa sudah cukup jauh dengan janji-janji politiknya dan tidak dapat merealisasikan perencanaan program yang sudah ditetapkan,” tandasnya.

Sementara itu, di berbagai kesempatan kegiatan refleksi Jimat – Akur. Bupati Subang H.Ruhimat menyampaikan bahwa tujuan refleksi tersebut, tidak hanya sebuah seremoni akan tetapi salah satu penilaian kinerja selama memimpin Kabupaten Subang sekaligus silaturahmi dengan masyarakat serta menyampaikan program-program yang telah dilaksanakan pada masa kepemimpinan selama 5 tahun oleh Jimat – Akur .Terlebih acara refleksi juga sebagai peningkat perekonomian masyarakat.(Rohman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!