Belum Ada Ketegasan Dari Aparatur Pemerintah Dalam Menyikapi Masalah Limbah Bendungan Barugbug
Karawang, kutipan-news.co.id – Sikap Aparatur Pemerintahan dalam menyikapi soal permasalahan masuknya limbah yang terus mengalir ke bendungan Barugbug di Desa Situdam Kecamatan Jatisari nampaknya harus diperhatikan lebih tegas.
Pasalnya dampak dari limbah yang mengalir ke aliran sungai tersebut bukan hanya mengancam area pesawahan petani saja namun juga mengancam kesehatan anak-anak yang sekolah di kampung tersebut.
Seperti yang terlihat di sepanjang jalan aliran sungai barugbug siang hari kemarin hampir setiap hari ratusan siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Jatisari menghirup udara yang tidak sedap yang bisa berbahaya bagi kesehatan mereka.
Vivi Novitasari misalnya perempuan yang baru duduk di bangku kelas 8 smp ini mau tidak mau mesti merasakan aroma busuk di sepanjang jalan menuju sekolah tempat menimba ilmunya. Karena kata dia tidak ada jalan lain lagi yang bisa dia gunakan untuk berangkat sekolah. Bayangkan saja dari jarak rumah ke sekolah saja itu hampir satu kilometer vivi merasakan bau tersebut. ” Ngga enak sih a, bau cuman mau gimana lagi tuda ya, tiap hari juga jalan sini,” akunya, Jumat (4/10/19).
Hal serupa juga dialami Indah Gita Cahyani teman satu sekolahnya itu juga mengaku terganggu dengan berubahnya aliran sungai yang berubah menjadi hitam pekat dan menimbulkan bau tidak sedap. Karena selain bisa merusak kesehatannya juga merusak pemandangan yang dirasakan oleh semua masyarakat setempat. ” Iya bahaya ngga sih ya buat kesehatan, jadi takut,” ungkapnya.
Sementara salah satu guru di SMPN 1 Jatisari, Oka meminta kepada setiap aparat pemerintahan desa maupun kecamatan bahkan pemerintahan daerah Kabupaten Karawang untuk menidak tegas bagi oknum yang membuat pencemaran sungai tersebut. Jangan sampai kata dia ketika ada korban baru mereka melakukan penindakan.
” Jelas bahaya dong bagi kesehatan udah mah bau juga hitam lagi airnya, minta diperhatikan aja kasian sama masyarakatnya,” tuturnya.
Laporan : Ana