Karawang, kutipan-news.co.id – Isu yang menggelinding dan kian memanas mengenai makelar jabatan dalam kegiatan rotasi dan mutasi Kapsek dilingkungan Pemkab Karawang cukup banyak diperbincangkan publik.
Salah satu pihak yang merasa dipojokkan dengan isu panas ini adalah Jaya Kusumah atau yang akrab disapa Uwa Jaya.
Menurut Jaya bola panas yang kini diarahkan kepadanya mengenai dugaan kasus makelar jabatan sangatlah tidak sesuai dengan fakta yang ada, malah tergolong fitnah.
Kata Jaya terkait mutasi dan rotasi Kepsek SD dan SMP dirinya sama sekali tidak pernah mengetahui orang per orang yang akan dilantik.
“Ini gak benar (isu makelar jabatan), Uwa sendiri gak tahu siapa yang akan dilantik menjadi Kepsek SD maupun SMP pada saat rotasi dan mutasi beberapa waktu lalu,” ucap Jaya yang juga merupakan wartawan senior di Karawang ini kepada Kutipan.News.Com, Rabu (15/1) melalui sambungan telepon.
Bahkan kata Jaya tidak ada satupun Kepsek SD dan SMP yang dilantik Bupati pada saat kegiatan rotasi mutasi beberapa waktu lalu yang dikenal olehnya secara personal, sehingga tidak mungkin terjadi adanya transaksi mengenai jabatan.
“Demi Allah Uwa gak kenal dengan Kepsek SD dan SMP manapun yang dilantik pada tanggal 7 Desember tersebut,” ujarnya.
Lanjut Jaya, sebagai pembuktian bahwa tidak ada upaya untuk ikut serta dalam isu makelar jabatan ini, dirinya sangat siap dipertemukan dengan seluruh Kepsek SD dan SMP yang merasa dirugikan dalam hasil rotasi mutasi tersebut.
“Uwa sangat siap diketemukan dengan Kepsek SD dan SMP yang merasa dirugikan, untuk memperjelas permasalahan karena Uwa merasa nama baik Uwa tercemarkan dengan tudingan menjadi makelar jabatan Kepsek pada rotasi dan mutasi bulan Januari 2020,” ujarnya.
Mengenai adanya sejumlah orang yang mampir ke mesjid Bengle dekat kediamannya di Desa Pancakarya Kecamatan Tempuran pada malam hari usai pelantikan malam itu Jaya mengaku tidak tahu menahu.
“Ada yang datang ke mesjid Bengle, itu Uwa gak tahu. Mungkin mereka atau para Kepsek yang dilantik ikut sholat di mesjid karena pelantikan dilakukan bada isya. Masjid Bengle itu buka 24 jam,” ujarnya.
Terkait kedekatannya dengan Juhdi selaku Kasie PAUD di Bidang PNFI Disdikpora Karawang, Jaya mengatakan karena antara dirinya dan Juhdi masih ada kaitan kekerabatan.
Jaya sendiri menegaskan bahwa banyak saudaranya yang menjadi PNS dan dekat dengannya, hal tersebut merupakan kewajaran dalam rangka silaturahmi antara sesama saudara terlepas apapun latar belakangnya. (Yan/red)