Gabryel : Karawang Hingga Kini Belum Punya Destinasi Unggulan, Tapi Ini Keberhasilan Cellica

0
Karawang, kutipan-news.co.id – Menjelang berakhirnya 5 tahun kepemimpinan Cellica-Jimmy di bidang Pariwisata, Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karawang, Gabryel Alexander, menyebut pembangunan destinasi wisata perlu ditingkatkan. Pasalnya saat ini masih sangat kurang di Kabupaten Karawang.
“Karawang harus punya destinasi wisata unggulan yang bisa menyaingi Kabupaten kota yang hari ini sudah selangkah lebih maju dari Karawang terutama dari sektor destinasi wisatanya,” ucap Gabryel kepada kutipan-news.co.id, selasa (28/01) di kantor PHRI Karawang.
Dikatakannya, Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana pernah mengatakan kepada PHRI bahwa akan konsentrasi terhadap sektor pariwisata di tahun 2020, yang juga merupakan tahun terakhir pemerintahannya.
“Memang pada tahun 2018/2019 beliau (Bupati) pernah ngomong ke saya konsen terhadap infrastruktur, dan beliau akan konsen terhadap sektor pariwisata tahun 2020. Jadi beberapa program kepariwisataan yang akan beliau lakukan di 2020 ,” ucapnya.
Lanjut Gabryel, pertama terkait pengembangan destinasi wisata dan pembuatan destinasi wisata unggulan, kedua terkait akomodasi pariwisata, dirinya menilai Cellica cukup berhasil, karena sampai hari ini berhasil menggiring investor untuk investasi di bidang akomodasi pariwisata.
“Jadi hari ini kalau untuk akomodasi pariwisatanya, saya anggap kepimimpinan 5 tahun Cellica berhasil. Tapi terhadap destinasi pariwisatanya memang baru dimulai di tahun 2020 ini,” tuturnya.
Masih kata Gabryel, pengembangan destinasi wisata unggulan seperti pengembangan Candi Jiwa Batujaya, kedua ada destinasi wisata penataan Cipule yang dimulai dari Situ Cipule sampai dengan jembatan Walahar sudah mulai terlihat, tapi memang fisiknya di 2020 ini
“Terkait destinasi wisata saya belum bisa komen, karena memang sebelumnya di tahun-tahun sebelumnya beliau lebih konsen terhadap pembangunan infrastruktur,” ucapnya.
Jika memang barometernya, lanjut Gabryel, diukur dari potensi atau Pendapatan Asli Daetah (PAD) yang dihasilkan dari sektor pariwisata, dirinya menilai cukup berhasil.
“Kalau saya bicara data PHRI, akomodasi pariwisata dalam 5 tahun ini kebetulan sama dengan jabatan saya 5 tahun di PHRI, dari pertama saya memimpin, pertama kali saat Cellica mulai menjabat, PAD sektor pariwista kita peringkat ke sebelas. Tapi, di tahun 2019 kemarin kita sudah peringkat ketiga se Jawa Barat,” pungkasnya.(ak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!