Karawang, kutipan-news.co.id – Didi Solahudin Ketua Komisariat SMP Wilayah Rwngasdengklok membenarkan dampak mutasi rotasi sejumlah kepala sekolah SMP meninggalkan hutang, hal itu tidak bisa dipungkiri, karena adanya sejumlah kegiatan, namun dana dari pemerintah belum di terima.
“Seperti di musim penghujan saat ini, tentunya ada perbaikan gedung sekolah agar kegiatan siswa belajar mengajar tidak terganggu. Adapun solusinya pihak sekolah melakukan perbaikan ruang kelas dengan cara mengutang bahan bangunan yang di butuhkan ke toko bangunan atau toko matrial, sedangkan di bayarnya nanti saat ada pencairan dana yang di terima oleh sekolah,”ungkap dia, kepada kutipan-news.co.id, di ruangan kerjanya, Selasa (28/1/2020).
Lanjutnya, adapun permasalahan kepala sekolah meninggalkan hutang, karenakan saat mutasi rotasi kepala tersebut belum membayar ke matrial akan tetapi biaya telah di hitung berapa besarnya perbaikan ruangan kelas yang pernah diperbaiki.
“kalau biaya anggarannyakan sudah di pikirkan, baik melalui bantuan dari pemerintah maupun bantuan dari orang tua siswa. Namun, belum sempat di bayar, kepala sekolah tersebut di pindahkan” jelasnya.
Bahkan iapun menyampaikan kepala sekolah yang dimutasi bisa terjadi menanggung hutang kepala sekolah yang lama, padahal ia baru di mutasi dan menjabat kepala sekolah.
“ya bisa terjadi iapun kepala sekolah yang baru menjabat menanggung hutang kepala sekolah yang di mutasi” pungkasnya (red).
