Guru Paud di Tuntut Berikan Kemerdekaan Belajar Dalam Menyongsong Era Milenial 4.0

0

Laporan : Rohman

Subang, kutipan-news.co.id – Sebanyak 250 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), mengikuti Workshop Inspirasi Reggio Emilia Implementasi Merdeka Belajar PAUD Era Milineal 4.0, di Aula Kemenag Subang. Senin, (17/2/2020).
Para guru PAUD dituntut untuk memberikan kemerdekaan belajar pada siswa/i nya dan harus mampu untuk menggali potensinya, bertempat mereka mengajar.
Sesuai intruksi dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, saat ini sangat menekankan konsep merdeka belajar tersebut dengan harapan guru-guru termasuk guru PAUD mampu mengimplementasikan di lapangan.
Dalam kesempatan acara itu, Sekretaris Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Kemendikbud, Dr Irma Yuliantina, M.Pd, mengatakan, Kompetensi pembelajaran pada abad 21 ini yang harus dimiliki oleh siswa antara lain berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif.
“Bagaimana kita mencapai kompetensi itu? Maka pembelajarannya itu menggunakan kegiatan-kegiatan yang bukan hanya melalui pada buku, melainkan kegiatan bermain, dimana anak sendiri yang menentukan project-nya, jadi bebas anak mau ngapain, tetapi guru tau tujuan pembelajarannya apa,” jelasnya.
Sedangkan untuk menggali minat dan potensi murid dia mengatakan, Merdeka belajar yang dimaksud bukan berarti guru juga membiarkan siswa-siswinya belajar begitu saja, tetapi guru tetap harus memiliki tujuan dari pembelajaran atau guru tidak melepas pembelajaran begitu saja,” ujar Dr. Irma Yuliantina.
Selain itu, Ketua Panitia Workshop Inspirasi Reggio Emilia, Fitri Wulandari menambahkan, Melalui pendekatan belajar Reggio Emilia ini, guru harus memberikan kemerdekaan belajar pada siswa untuk menggali minat dan potensinya.
“Jika selama ini guru sebagai sentral dalam pembelajaran, saat ini kita ubah bahwa siswalah yang menjadi sentral, yang artinya siswa yang lebih memiliki kesempatan untuk menggali potensi dirinya dab biarlah siswa yang terus berinovasi,” ungkapnya.
Dia mengatakan, saat ini guru sebagai fasilitator, guru menyiapkan alat bermain dan belajar, kemudian siswa lah yang mengeksplor, namun tetap diarahkan oleh guru.
“Saat ini guru harus keluar dari zona nyaman, pembelajaran jangan kaku, lakukanlah inovasi agar siswa merdeka dalam belajar,” tambahnya.
Sementara, Ketua PD Himpaudi Kabupaten Subang, Ade Ahmad Gozali hadir dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi kepada guru-guru yang antusias mengikuti workshop.
“Apa yang dipejari oleh 250 guru PAUD tersebut diharapkan dapat diterapkan di lembaga masing-masing,” pungkas Ade Ahmad Gozali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *