Wabup Subang Sebut Sektor Ekonomi Perlu Bantuan Dalam Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Banjir

0
Wabup Subang Sebut Sektor Ekonomi Perlu Bantuan Dalam Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pasca Banjir

foto Istimewa Dok / Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi / kutipan-news.co.id

Laporan: Rohman

Subang, kutipan-news.co.id – Dalam rangka percepatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana, dilakukan rapat terbatas terkait pencanangan dampak bencana yang menjadi prioritas jangka pendek dan harus didukung oleh stakeholder.

Dalam agenda rapat tersebut, dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi di ruang rapat rumdin Wakil Bupati Jalan Tamansari 1 Subang, yang dilaksanakan pada Jum’at, (12/02/2021).

Agenda rapat tersebut, turut dihadiri oleh Kepala BP4D, Kadis Pertanian, Kadis Perikanan, Kadis Perumahan dan Kawassan Pemukiman, Kadis Pertanian dan Dinas-Dinas terkait lainnya.

“Kecamatan yang terdampak bencana banjir dan longsor di wilayah Subang ada 21 Kecamatan, dengan jumlah pengungsi sebanyak 38.683 orang, korban jiwa 5 orang dan perkiraan total kerugian 7,851 miliar,” ujar Wabup Subang, Agus Masykur Rosyadi, saat ditemui di ruangannya. Senin, (15/02/2021).

Kang Akur juga menambahkan bahwa dalam agenda rapat tersebut, dibahas rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana di bidang ekonomi perlu bantuan modal, pupuk, benih, pakan dan modal usaha bagi sawah terendam, kolam ikan terendam dan pasar pertokoan.

“Bidang infrastruktur mencakup kondisi jalan rusak, ada 57 ruas jalan panjang 301,1 Km dan rumah terendam 21.574 unit yang membutuhkan perbaikan rumah, penyediaan air bersih dan alat kebersihan,” paparnya.

Sedangkan bidang sosial budaya, yaitu perlunya bantuan perbaikan sekolah, tempat ibadah dan fasilitas kesehatan yang terendam.

“Sedangkan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana longsor perlunya bantuan perbaikan rumah terdampak longsor 3 unit dan jalan rusak kurang lebih 25 meter,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan bahwa dalam rapat tersebut, juga dijelaskan soal investigasi penyebab bencana yang diakibatkan oleh pendangkalan sungai, penyempitan aliran sungai, debit air tinggi, tanggul rusak dan kurangnya resapan air.

“Selain itu , penanganan bencana rencana jangka panjang juga dibahas, yaitu melalui perbaikan tanggul jebol, perbaikan saluran air, percepatan pembangunan bendungan sadawarna dan Cipunagara, pembangunan dan perbaikan infrastruktur kebinamargaan, normalisasi situ, normalisasi air sungai, reboisasi kawasan resapan, pembuatan kolam retensi, Perda bangunan gedung dan penyediaan biopori di perkotaan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!