Aksi Protes Petugas Keamanan Apartemen Jardi Yang Diputus Kerja Secara Sepihak, Akses jalan Ditutup Dengan Sampah

0
WhatsApp Image 2021-10-28 at 20.45.38

BANDUNG, Kutipan-News.co.id- Jalan akses masuk ke Apartemen Jardin, di Jalan Cihampelas, Kota Bandung sempat ditutup oleh sejumlah petugas keamanan sebagai bentuk protes, Rabu (27/10/2021).

Para petugas keamanan yang mayoritas warga sekitar itu, menutup jalan lantaran dirumahkan secara sepihak oleh Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS).

Akses masuk menuju Apartemen Jardin itu ditutup dengan cara menumpukkan sampah di tengah jalan.

Menurut pantauan, Kamis 28 Oktober 2021, sampah tersebut kini sudah dibersihkan oleh petugas kebersihan bersama warga.

Rahmat Gunawan, Building Manajer apartemen Jardin membenarkan adanya kejadian penutupan jalan tersebut.

“Kejadian kemarin, itu petugas keamanan dan beberapa warga yang ada di sekitaran apartemen Jardin,” ujar Rahmat, saat ditemui di kantor manajemen apartemen Jardin, Jalan Cihampelas, Kota Bandung Kamis (28/10/2021).

Menurut Rahmat, puluhan petugas keamanan yang dirumahkan secara sepihak itu bermula saat ada pergantian vendor pengurusan apartemen Jardin ke pengurus baru.

“Tepatnya pada tanggal 25 Oktober 2021 kemarin, saat petugas keamanan sedang jaga, puluhan petugas keamanan yang baru bersama salah satu organisasi masyarakat (ormas) tiba-tiba didatangi oleh petugas keamanan yang berjaga dan melakukan pengusiran. Jadi, mereka tiba-tiba diusir,” katanya.

Pihaknya pun mengaku sampai saat ini belum dapat masuk ke kantor manajemen, lantaran masih dalam kondisi disegel oleh pengurus apartemen Jardin yang baru.

“Kantor kami pun disegel oleh pengelola yang baru. Kami juga tidak mendapatkan penjelasan apa-apa, tiba-tiba kantor kami disegel,” ucapnya.

Ganjar Aji Sanusi, salah seorang petugas keamanan apartemen Jardin yang lama mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum diberikan kejelasan atas status pekerjaannya.

Padahal, Ia sudah bekerja sebagai petugas keamanan di apartemen itu sejak 2013.

Ganjar pun mengaku kebingungan mencari pekerjaan lain di masa sulit seperti ini.

“8 tahun saya kerja di sini. Sekarang diusir gitu saja, tanpa ada kejelasan. Bingung saya,” ujar Ganjar.

Ia bersama rekan seprofesi kini menunggu kejelasan.

Sebab, kata dia, sampai saat ini belum ada surat pemutusan hubungan kerja.
“Gaji terakhir juga belum dibayarkan,” katanya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!