Resiko Masalah Sampah, Kembali ke Prilaku Masyarakat

0

Laporan : Riew S.

Sukabumi, kutipan-news.co.id – Walikota Sukabumi Achmad Fahmi menyebut, masalah sampah bukanlah kewajiban pemerintah saja. Namun semua masyarakat dan pelaku usaha harus bertanggungjawab.

“Permasalahan sampah ini, bukan urusan pemerintah saja, namun semua pihak dan kembali ke prilaku masyarakat,”Terangnya usai sosialisasi pengurangan sampah kepada pelaku usaha di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Kamis (28/11/2019).

Saat ini, upaya pemkot telah melakukan berbagai upaya dari mulai pengambilan sampah di lingkungan masyarakat hingga sampai pemilihan sampah organik maupun non organik. Namun tanpa dukungan dari masyarakat itu sendiri ini menjadi masalah.

“Makanya kita sering sampaikan, untuk mengurangi resiko sampah istilah Ada Tepat tempat Ada Tepat Waktu, kalau kedua ini bisa dilaksanakan semua masalah sampah akan teratasi,”tuturnya.

Orang nomor satu ini juga menjelaskan volume atau produksi sampah yang demikan banyak menjadi tanggung jawab semua.

“Mengatasi masalah sampah, tentunya budaya masyarakat dan karakternya yang salah perlu dilakukan perubahan,” tandasnya.

Tak dipungkirinya, Pemda kota sendiri saat ini belum bisa memberikan sanksi terhadap para pelanggar.

“Kita lakukan edukasi dulu,kedepan mungkin akan diberikan sangsi ketika mereka tidak melakukan hal hal yang disepakati bersama,” kata dia.

Sementara, DLH kota Sukabumi tengah menghadapi masalah terkait TPSA tak lagi bisa menampung sampah. Tentunya mengambil berbagai langkah untuk memperpanjang usia TPSA.

“Harapannya, para pelaku usaha dan masyarakat ikut mengelola sampah. Karena saat ini DLH tidak bisa angkut buang lagi. Caranya dengan memilah sampah baik organik non organik maupun B3,” Jelas Kepala Bidang Pelayanan Kebersihan pada DLH Kota Sukabumi, dr Neng Rahmi di sela kegiatan.

Malah tahun 2020 nanti, lanjut Rahmi, pihaknya juga akan bekerja sama dengan peternak Magot mengenai sampah organik.

“Produksi sampah organik di kota Sukabumi mencapai 63 persen dari produksi 171 ton sampah perharinya. Kita lakukan kerjasama dengan para pengusaha dan peternak magot,”ucapnya.

Memang lanjut dia, masalah buang sampah tanggungjawab DLH namun sebelumnya sudah dilakukan pemilahan.

“Sampah organik tersebut, akan diangkut dengan mobil khusus dan motor sampah (Mosam) langsung ke peternak,”Kata dia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *